Wawancara Lars Ricken: Dortmund Paling Dinanti

By Sabtu, 27 Agustus 2016 | 07:26 WIB
Legenda sekaligus Kepala Akademi Borussia Dortmund, Lars Ricken, dalam acara temu media dalam rangkaian program Bundesliga, 15 Agustus 2016. (DOK. BUNDESLIGA)

Bisakah Anda menjelaskan tentang pembinaan pemain muda di Dortmund?

Pertama-tama, program ini sangat mahal dan memakan biaya yang besar. Pada awal 2000-an, kami memutuskan membangun fasilitas kelas satu yang bisa mendukung pembinaan pemain muda.

Lebih dari satu miliar euro (sekitar 14,8 triliun rupiah) keluar dari kocek klub. Tetapi, fasilitas ini adalah investasi yang menjanjikan bagi kami.

Di akademi, kami punya beberapa lapangan sintetis sehingga anak-anak tetap bisa berlatih pada musim dingin. Ada pula alat canggih bernama footbanout yang membantu mereka meningkatkan teknik operan. Anda bisa melihat sendiri demonya di Youtube.

Kami juga memiliki gimnasium. Infrastruktur nan canggih yang terdapat di kompleks akademi Dortmund memegang peranan penting dalam pembinaan pemain muda.

Bagaimana dengan pembinaan pelatih?

Menelurkan pelatih di Bundesliga tidak bisa sembarangan. Anda harus menjalani kursus selama lima tahun untuk memperoleh lisensi kepelatihan. Begitu pula dengan staf lain seperti asisten pelatih, pelatih kiper, fisioterapis, dan lainnya.

Bagaimana cara akademi Dortmund membentuk pemain kelas dunia?

Kami memfasilitasi mereka. Tetapi, yang terpenting adalah motivasi si pemain sendiri. Ambil contoh Aubameyang. Setiap mencetak gol, dia selalu ingin lebih baik di pertandingan berikutnya. Mentalitas semacam itulah yang membuat ia sukses. Aubameyang tak gampang puas atas segala kenyamanan dan gelimang prestasi.

Sebisa mungkin kami juga selalu mendampingi pemain muda.  Mereka dijemput dari rumah atau stasiun kereta terdekat dan kami antar menuju tempat latihan. Pembinaan pemain muda berjalan dengan sangat baik di Jerman.

Itulah salah satu alasan mengapa kami memenangi Piala Dunia 2014.