Richard Mainaky dan Trauma Olimpiade

By Delia Mustikasari - Jumat, 26 Agustus 2016 | 18:52 WIB
Pelatih nasional ganda campuran, Richard Mainaky, sedang berbicara saat konferensi peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Rabu (24/8/2016). (BADMINTON INDONESIA)

Setelah berhasil meraih medali emas, Richard  mengakui bahwa rasa penasarannya telah terbayar.

"Sudah pecah telur, kalau saya meminjam istilah Christian Hadinata. Ambisi dan penasaran saya terbayar. Terima kasih Owi/Butet," ujar Richard

"Semua tercapai karena program saya didukung penuh. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Gita (Wijawan, Ketua Umum PP PBSI). Berapa pun jumlah ganda campuran yang dikirim ke turnamen tidak pernah dicancel," ucap Richard.

Dengan keberhasilan ini, Richard bertekad untuk meneruskan prestasi pada Olimpiade Tokyo 2020.

"Untuk generasi baru saya tidak khawatir karena saya sudah memiliki ramuan untuk mengganti pasangan. Saya punya pengalaman dan keyakinan sehingga Asian Games 2018 dan Olimpiade 2020 saya masih percaya," tutur Richard.

"Bulu tangkis merupakan hobi dan segalanya bagi saya. Tugas saya adalah mencetak juara baru, sehingga saya akan mulai meminta komitmen dari pemain agar ada perubahan ke depannya," ucap pria yang hobi berburu ini.

Beberapa pemain yang siap diorbitkan antara lain Gloria Emanuelle Widjaja, Melati Daeva Oktavianti, Ronald Alexander, Riky Widianto, dan banyak lagi.

[video]https://video.kompas.com/e/5098765612001_v1_pjuara[/video]