Lima Calon Rising Star Piala AFF 2016

By Estu Santoso - Rabu, 28 September 2016 | 21:01 WIB
Striker Vietnam U-23, Nguyen Cong Phuong (kanan) duel dengan bek Australia U-23, Alexander Gersbach pada laga penyisihan Grup D Piala Asia U-23 di Stadion Grand Hamad, Doha, Qatar pada 17 Januari 2016. (FRANCOIS NEL/GETTY IMAGES)

21 Oktober 2016. Namun sekitar tujuh pekan sebelum putaran final dimulai, ada pemain yang digadang bakal jadi rising star turnamen ini.

Piala AFF 2016 telah melakukan pembagian grup. Juara bertahan Thailand berada di Grup A bersama tuan rumah Filipina, Indonesia, dan Singapura.

Lalu, Grup B diisi tuan rumah Myanmar, Vietnam, Malaysia, serta juara kualifikasi. Empat tim yang berjuang di fase kualifikasi antara lain: Kamboja, Timor Leste, Laos, dan Brunei Darussalam.

Baca juga:

Untuk semua tim yang sudah pasti bertarung di fase penyisihan grup, tak semua sudah mantap dengan komposisi pemainnya. Bahkan, Singapura dan Malaysia harus memanggil pemain senior dengan usia lebih dari 35 tahun.

Namun, potensi pemain muda yang bakal jadi rising star pada turnaman dua tahunan ini juga sangat besar. Berikut prediksi calon rising star Piala AFF 2016 versi JUARA:

NGUYEN CONG PHUONG

Penyerang Vietnam, Nguyen Cong Phuong adalah satu dari tiga pemain negeri itu yang kini bermain untuk klub luar negeri. Cong Phuong yang baru berusia 21 tahun berkarier di Jepang.

Dia menjadi bagian klub kasta kedua Liga Jepang atau J-League 2, Mito HollyHock. Bersama klub Negeri Sakura ini, jam main Cong Phuong tak terlalu banyak. Musim ini, dia hanya dimainkan sebanyak lima kali.

Namun, perkembangan Cong Phuong bersama Mito HollyHock sangat bagus. Buktinya, klub asal Ibaraki Prefecture itu ingin mempermanenkan pemain ini.

Cong Phuong statusnya dipinjamkan oleh klub elit Liga Vietnam atau V-League 1, Hoang Anh Gia Lai (HAGL). Mito HollyHock membayar biaya peminjaman semusim senilai 100 ribu dolar AS.

Cong Phuong salah satu pemain Vietnam U-19 yang kalah adu penalti Indonesia U-19 di final Piala AFF U-19 2013 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.

NARUBADIN WEERAWATNODOM

Bek kanan timnas Thailand ini usianya baru 22 tahun. Tetapi, pelatih Kiatisuk ’Zico’ Senamuang sering memercayai pemain belakang milik klub Thai Premier League (TPL), Buriram United itu.

Sebenarnya, Thailand juga memiliki gelandang serang Chanathip Songkrasin. Pemain dengan panggilan akrab Jay ini usianya juga 22 tahun seperti Narubadin Weerawatnodom.


Gelandang Singapura U-23, Muhammad Fariz Ramli berebut bola dengan bek Thailand U-23, Narubadin Weerawatnodom pada semifinal sepak bola SEA Games 2013 di Stadion Zayar Thiri, Nay Pyi Taw, Myanmar, 19 Desember 2013. (SUHAIMI ABDULLAH/GETTY IMAGES)

Namun, Chanathip sudah tak layak disebut calon rising star. Sebab, dia sudah gabung dengan tim senior negerinya sejak 2012. Dia pun sudah main di Piala AFF 2012 dan 2014, kala itu Thailand jadi runner-up serta merebut gelar juara.

Jadi, Narubadin pun kini jadi calon kuat rising star dari Thailand pada turnamen edisi tahun ini. Selama 2016, Narubadin juga sering jadi pilihan utama skuat berjulukan The War Elephants.

Narubadin menjadi bagian dari kuartet lini belakang Thailand bersama bek kiri sekaligus kapten Theerathon Bunmathan plus duo bek tengah, Koravit Namwiset dan Adison Promrak.

THAN PAING

Timnas Myanmar punya calon penyerang yang cukup berbakat atas nama Than Paing. Pemuda 19 tahun ini adalah andalan Myanmar U-19 yang sukses lolos ke Piala Dunia U-20 2015.

Than Paing sejak usia 17 tahun sudah dipanggil tim senior negerinya. Bahkan, dia main sekali pada fase penyisihan Piala AFF 2014.

Kini, pemain depan Yangon United itu telah memiliki 10 caps bersama timnas Myanmar. Namun, Than Paing harus kerja keras untuk menembus skuat inti pasukan berjulukan The White Angels.


Striker Myanmar U-20, Than Paing dalam sesi latihan timnya pada Piala Dunia U-20 2015 di Selandia Baru, 3 Juni 2015. (FIFA.com)

Sebab, pelatih asal Jerman, Gerd Zeise punya empat penyerang lain yang semuanya berusia di bawah 23 tahun. Mereka antara lain: Kyaw Ko Ko (23), Aung Thu (20), dan duo pemain depan berusia 22 tahun, Win Naing Soe serta Suan Lam Mang.

Ko Ko adalah pemain depan paling banyak bermain untuk Myanmar yaitu 38 kali. Aung Thu adalah pasangan Than Paing di Myanmar U-19 yang juga dilatih Gerd Zeise.

Zeise juga masih mungkin memanggil penyerang senior berusia 28 tahun Soe Min Oo. Pengalaman Min Oo dibutuhkan, apalagi Myanmar jadi tuan rumah Grup B.

KENSHIRO DANIELS

Status Kenshiro Daniels di timnas Filipina sama dengan mayoritas pemain lain, pesepak bola dengan paspor ganda atau naturalisasi.

Pemuda berusia 21 tahun yang bisa bermain sebagai striker maupun winger ini memiliki kwarganegaraan Filipina, tetapi lahir di California, AS. Namun, ayahnya orang Inggris dan ibunya asli Filipina.


Winger Filipina, Kenshiro Daniels saat diperkenalkan sebagai pemain baru Kaya FC, 5 Oktober 2014. (KayaFC.com)

Pemilik nama lengkap Kenshiro Michael Lontok Daniels ini memutuskan membela timnas Filipina per 1 Maret 2014. Dia menjadi bagian klub Liga Filipina atau United Football League, Kaya FC per musim 2013.

Daniels memang bukan pilihan utama lini depan Filipina dan masih harus kerja keras untuk jadi bagian negara ibunya di Piala AFF 2016. Tetapi, pelatih Thomas Dooley selama 2016 sering memanggilnya ke timnas Filipina.

ICHSAN KURNIAWAN

Ada dua nama yang bisa jadi rising star dari timnas Indonesia dengan usia paling tua 20 tahun dan di luar Evan Dimas. Dua pemain itu adalah Septian David Maulana dan Ichsan Kurniawan.

Namun, Ichsan Kurniawan sepertinya yang punya peluang lebih besar. Sebab, pemuda asli Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan (Sumsel) ini kans dimainkan pelatih Alfred Riedl di lini tengah skuat Garuda besar.


Gelandang Ichsan Kurniawan (kiri) merayakan gol seniornya, M Ridwan (tengah) ke gawang Persela bersama penyerang Hilton Moreira pada laga TSC di Stadion Jakabaring, Palembang, 21 Juli 2016. (Dok. PT GTS)

Apalagi, Ichsan bersama klubnya, Sriwijaya FC sering dimainkan pelatih Widodo C Putro sebagai starter. Ketika di timnas Indonesia, Ichsan pun bisa bermain bersama Evan Dimas.

Sedangkan Septian, peluangnya kecil menggeser Boaz Solossa atau Irfan Bachdim. Ichsan juga merasakan debut membela tim senior negerinya pada Selasa (6/9/2016).

Kala itu, Ichsan menggantikan Irfan Bachdim pada menit ke-70 dan jadi bagian kemenangan Indonesia dengan skor 3-0 atas Malaysia di Solo.