Sinyal Terang di Balik Alarm Bahaya Real Madrid

By Kamis, 29 September 2016 | 10:15 WIB
Bek Real Madrid, Raphael Varane (tengah), merayakan gol yang dia cetak ke gawang Borussia Dortmund dalam laga Liga Champions di BVB Stadion, Dortmund, 27 September 2016. (ODD ANDERSEN/AFP)

 

31 Korban Berbeda

Pepe boleh saja kerap bermasalah dengan wasit terakibat permainannya yang keras bahkan cenderung kasar. Meski begitu, Pepe masih menjadi yang terbaik dalam urusan visi bermain, membaca arah bola dan pergerakan lawan, maupun melakoni duel di udara.

Varane di sisi lain, di samping kemampuannya membantu serangan lewat umpan yang dikirim atau sundulan yang mengancam lawan, juga diwarisi kualitas apik dalam beradu sprint saat Madrid menerima counter attack. Masalahnya, Varane cukup sering mempertontonkan grafik inkonsisten.

Karena itu, selama Pepe masih meringkuk di ruang terapi, Madrid harus siap menerima kenyataan bahwa duet Ramos-Varane bisa terekspos sewaktu-waktu. Lini belakang bukan satu-satunya problema yang dihadapi Madrid. Lini depan juga ikut menyumbang porsi besar dalam rentetan dua hasil imbang tersebut.

Hanya lima gol yang dicetak trio BBC adalah parameter paling sederhananya. Di saat trisula MSN, rival mereka di Barcelona, sukses menyumbang 20 gol, dalam rentang yang sama BBC baru mengontribusikan seperempatnya.

Okelah, Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo masih kelelahan karena melakoni jam terbang tinggi di Euro 2016. Namun, bukan itu masalahnya. Bersama Karim Benzema, Bale dan Ronaldo sukses menciptakan 20-an peluang di setiap laganya.

Artinya, faktor akurasi dan efektivitas BBC yang pantas disorot. Dalam sepekan terakhir, pasukan Zizou sukses mencatatkan 61 tembakan, yang 23 di antaranya mengarah ke gawang. Ketika cuma lima gol yang berhasil disarangkan dalam rentang ini, rasanya Zizou sudah layak mulai membunyikan alarm bahaya di ruang ganti Bernabeu.

Terlepas dari dua faktor minus ini, Zizou tetap bisa bersikap optimistis. Terutama menyangkut catatan apik yang diperlihatkan Benzema. Berkat golnya ke gawang Las Palmas, artinya Benz mampu mengoyak seluruh tim Primera Division yang pernah dihadapinya sejak mengenakan jersey Madrid pada 2009-2010.

Total 113 gol Benzema di La Liga memakan 31 korban berbeda. Granada menjadi tim “favorit” Benz dengan 9 kali dijebol.