Malaysia Mungkin Akan Berhenti Gelar Balapan F1

By Diya Farida Purnawangsuni - Kamis, 27 Oktober 2016 | 16:11 WIB
Pebalap Formula 1 (F1) yang membela tim Mercedes AMG Petronas, Nico Rosberg, menjalani sesi latihan pertama GP Malaysia 2016 di Sirkuit Sepang, Jumat (30/9/2016). (MANAN VATSYAYANA/AFP PHOTO)

Malaysia mungkin akan berhenti menggelar balapan Formula 1 (F1). Wacana ini muncul setelah GP Malaysia 2016 mencatat penjualan tiket terburuk sepanjang sejarah penyelenggaraan.

CEO Sirkuit Sepang Datuk Ahmad Razlan Ahmad Razali mengatakan, penjualan tiket GP Malaysia musim ini hanya mencapai 60 persen dari total tiket yang tersedia.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan penjualan tiket untuk MotoGP 2016 yang telah habis terjual.

"Mungkin lebih baik jika Malaysia mengambil rehat. Menurut saya, F1 sudah tidak lagi menarik. Balapan ini didominasi oleh satu tim," tutur Razlan kepada harian Malaysia, The New Strait Times, yang dilansir Motorsport, Kamis (27/10/2016).

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin meminta negaranya meninggalkan F1 dan fokus ke MotoGP karena biaya untuk menggelar balapan motor lebih terjangkau.

"Menurut saya, kami perlu berhenti menggelar seri balap F1, setidaknya untuk sementara. Biayanya terlalu tinggi, sedangkan pendapatan terbatas," ucap Jamaluddin melalui media sosial Twitter.

"Saat kami pertama kali menggelar seri balap F1, itu adalah hal besar karena kami adalah negara Asia pertama di luar Jepang yang menggelar seri balap ini," kata Jamuluddin.

Baca Juga:

"Sekarang sudah banyak venue dan kami tidak lagi menjadi tujuan utama. Saya pikir kami hanya perlu menggelar MotoGP karena lebih murah, penjualan tinggi, dan kami punya pebalap di kelas Moto2 dan Moto3," kata Jamaluddin.

Sirkuit Sepang masih terikat kontrak dengan F1 sampai 2018. Namun, pertemuan antara pemegang saham sirkuit dan Kementerian Keuangan Malaysia pada pekan ini akan menentukan masa depan event olahraga otomotif tersebut.