El Clasico, Barcelona Butuh Pemain Hoki Es

By Rabu, 30 November 2016 | 18:02 WIB
Pemain Barcelona, Andres Iniesta, mengontrol bola dalam laga UEFA Champions antara Barcelona kontra Manchester City di Camp Nou, 19 Oktober 2016. (ALEX CAPARROS/GETTY IMAGES)

Andai tak ada Andres Iniesta, barangkali Barcelona tak akan pernah memainkan gaya tiki-taka yang membawa mereka merajai Eropa. Kehadiran Don Andres begitu dibutuhkan Barca dalam duel panas seperti el clasico.

Penulis: Sem Bagaskara

Kepiawaian Iniesta dalam melepas operan dan kelihaiannya memainkan tempo permainan sangat mendukung filosofi tiki-taka yang diperkenalkan Pep Guardiola pada 2008/09.

Asisten Guardiola yang juga pernah membesut Barca pada 2012/13, Tito Vilanova, menyebut Iniesta layaknya pemain hoki es.

"Andres tak berlari, tapi meluncur," kata Tito, yang meninggal dunia pada 25 April 2014.

Bukan hanya menjadi bagian penting dalam aspek teknis, peran Iniesta juga menunjang sisi psikologis tim.

Pria kelahiran Fuentealbilla itu merupakan sosok yang meyakinkan Guardiola untuk terus berpegang teguh kepada tiki-taka.

Melihat fakta bahwa tiki-taka telah membantu Barca meraih banyak gelar, sikap Iniesta tampak bukanlah sebuah langkah berani.

"Jangan khawatir, Mister. Kita akan memenangi semuanya. Kita berada di jalur yang benar. Tetaplah seperti ini, oke? Tim bermain brilian dan kami menikmati sesi latihan. Tolong, jangan mengubah apa pun," ujar Iniesta kepada Guardiola waktu itu.

Namun, situasinya sangat berbeda pada awal musim 2008/09, yang notabene merupakan musim debut Guardiola sebagai arsitek Barca. Blaugrana mengawali La Liga 2008/09 dengan langkah gontai.

Mereka kalah 0-1 dari Numancia dan ditahan imbang 1-1 Racing Santander. Menyikapi sepasang hasil minor itu, Iniesta, pribadi yang cenderung tertutup, tanpa ragu menghampiri kantor Guardiola.

"Jangan khawatir, Mister. Kita akan memenangi semuanya. Kita berada di jalur yang benar. Tetaplah seperti ini, oke? Tim bermain brilian dan kami menikmati sesi latihan. Tolong, jangan mengubah apa pun," ujar Iniesta kepada Guardiola waktu itu.

Perkataan Iniesta mendongkrak kepercayaan diri Guardiola. Tiki-taka kemudian mengantar Barca memenangi berbagai titel bergengsi dan sampai sekarang masih menjadi fondasi utama tim.

Cerita itu bisa menjawab kenapa Barcelona kini rela berupaya keras memulihkan kondisi Iniesta agar sang gelandang siap mentas di laga el clasico versus Real Madrid (3/12).

Pada Kamis (24/11) alias sembilan hari menuju el clasico, Iniesta sudah mulai berlatih di fasilitas latihan klub, Joan Gamper. Dia absen dalam enam laga terakhir Barca lantaran didera cedera lutut.