Gonzalo Higuain Tumpul, Salah Siapa?

By Beri Bagja - Kamis, 1 Desember 2016 | 06:01 WIB
Reaksi penyerang Juventus, Gonzalo Higuain, saat menghadapi Chievo Verona dalam laga Serie A di Stadion Marc'Antonio Bentegodi, Verona, 6 November 2016. (DINO PANATO/GETTY IMAGES)

Gonzalo Higuain (29) mencetak 7 gol dari 14 pekan perdana Serie A musim ini untuk Juventus. Oleh media Italia, jumlah itu dikategorikan minim buat ukuran pemain berharga 90 juta euro atau setara Rp 1,2 triliun.

Berbekal rekor 36 gol dari 35 partai untuk Napoli musim lalu, Higuain dinanti publik bakal meledak bersama Juventus.

Hanya, striker beralias El Pipita ini disebut sedang mengalami paceklik mini. Dia tumpul di liga dalam sebulan terakhir.

Memang cuma partai lawan Chievo (skor 2-1), Pescara (3-0), dan Genoa (1-3) yang dilewatkan.

Akan tetapi, kekhawatiran soal ketumpulan Higuain menyeruak jika kinerjanya dibandingkan dengan kiprah di Napoli musim lalu.

Dalam 14 partai awal 2015-2016, Higuain mencetak 12 gol dan melepas 29 tembakan akurat. Rapornya merosot musim ini.

Eks striker Real Madrid tersebut baru bikin 7 gol dengan penurunan jumlah upaya tepat sasaran nyaris seratus persen (15 shots on goal).

Meski belum tergolong akut, penurunan ketajaman El Pipita membuat pelatih Massimiliano Allegri jadi tersangka. Si bos dituding gagal memaksimalkan potensi Higuain sebagai predator layaknya di Napoli.

"Higuain mengalami mismanajemen oleh pelatih. Beberapa kali dia seperti berada di luar pilihan teknis walau menjadi salah satu striker terbaik di dunia," kata Roberto Pruzzo, striker kondang di Italia pada era 1970 sampai 1980-an.

"Higuain adalah investasi terbesar dalam sejarah Juventus. Kesalahan terletak pada pelatih," ujar legenda AS Roma tersebut kepada Itasportpress.

Benarkah Allegri layak disalahkan atas ketumpulan Higuain?

Baca Juga:

"Allegri harus menemukan solusi buat Higuain karena sungguh absurd melihat striker terkuat di dunia berada di luar permainan tim," kata mantan kiper Lazio yang kini menjadi pengamat sepak bola, Nando Orsi.

Keberadaan Higuain di luar permainan berkaca pada minimnya keterlibatan sang bomber dalam sistem serangan tim, tidak seperti di Napoli.

Musim ini, ada 6 partai di mana Higuain gagal mencetak gol dan melepas satu pun tembakan ke gawang!

Deretan partai tersebut adalah lawan Palermo, AC Milan, Genoa, Lazio, Udinese, dan Inter Milan.

[video]https://video.kompas.com/e/5228758559001[/video]

Toh, muncul pula opini bahwa Allegri tidak sepenuhnya bersalah atas ketumpulan El Pipita.

Cederanya Paulo Dybala dalam laga kontra AC Milan (22/10/2016) seperti ikut memengaruhi penurunan ketajaman Higuain.


Dua penyerang Juventus, Gonzalo Higuain (kiri) dan Paulo Dybala, melakukan selebrasi ke gawang Sassuolo pada laga Serie A di Stadion Juventus, Sabtu (10/9/2016).(MARCO BERTORELLO/AFP)

Sejak rekan senegaranya itu absen karena cedera paha, Higuain cuma bikin satu gol di liga, yakni ke gawang mantan timnya, Napoli (29/10/2016).

Peran Dybala krusial karena dia menjadi striker penyokong Higuain di depan dengan karakter yang saling melengkapi.

Saat bersama Napoli, El Pipita meledak karena kaya akan pasokan dari penyerang sayap di kedua sisi, yakni Jose Callejon, dan Lorenzo Insigne atau Dries Mertens.

Setelah Dybala absen, Higuain belum ampuh kala diduetkan sebagai tombak kembar bersama Mario Mandzukic, mengingat keduanya berkarakter sama sebagai pemain bertipe nomor 9 sejati.

Publik Juve tentu berharap pulihnya Dybala bisa kembali mendongkrak ketajaman Higuain di tengah badai cedera yang menimpa.

"Pekan depan, Dybala seharusnya bisa kembali bergabung dengan tim. Hal yang harus dilakukan saat ini adalah kami menjalani periode sulit dengan cara terbaik melalui pemain yang tersedia," ucap Allegri di Tuttosport.

[video]https://video.kompas.com/e/5228917325001_v1_pjuara[/video]