Tenggat Waktu 13 Desember Masih Berlaku bagi AC Milan

By Kamis, 8 Desember 2016 | 18:42 WIB
Mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, usai menghadiri pemungutan suara untuk referendum reformasi konstitusi di Roma (4/12/2016). (FILIPPO MONTEFORTE/AFP)

Selasa, 13 Desember, akan menjadi tanggal bersejarah bagi Milan. Namun, pengumuman akuisisi pemilik baru bisa mundur karena masalah pencairan dana. Silvio Berlusconi layak berharap situasi tak menjadi lebih buruk.

Penulis: Christian Gunawan

Sambil berharap, Berlusconi menyebut kemungkinan bahwa 13 Desember bisa memanjang empat sampai enam pekan. Sino-Europe, kubu yang bersiap menjadi pemilik anyar, menunggu otorisasi dari negara asal, China.

Menurut Bloomberg, pertemuan pada akhir pekan lalu membicarakan pemunduran jadwal penutupan akuisisi.

Dalam pembicaraan itu, didapati bahwa pembayaran uang jaminan yang tak bisa dikembalikan sebesar 100 juta euro menjadi penyebab mundurnya penutupan kesepakatan hingga awal tahun.

Sino-Europe disebut bisa membayarnya, tapi baru dapat memberikan daftar lengkap investor kepada Fininvest pada Jumat (2/12).

Karena bisa memenuhi kewajiban memberikan deposit itu, perusahaan pendanaan ini masih berupaya agar pengambil alihan tak mundur dari 13 Desember.

Pemunduran jadwal belum muncul sampai akhir pekan. Fininvest — kubu Berlusconi — dan Sino-Europe, masih menolak berkomentar.

Namun, Berlusconi memberi bocoran. Tanggal 13 Desember masih berlaku. “Saya pikir prosesnya masih berjalan sesuai rencana,” ucap Berlusconi kepada Corriere della Sera.

Birokrasi China

Berlusconi sampai menegaskan keyakinannya akan dua hal.

Pertama, Sino-Europe benar-benar memiliki uang yang mereka tawarkan. Kedua, bahwa pemilik baru, bila jadi, akan membawa Rossoneri “kembali ke puncak sepak bola dunia”.

Paling tidak, bila pengumuman kesepakatan mundur, Mantan Perdana Menteri Italia itu memberikan jaminan tidak akan batal.

“Uangnya ada. Kami menanti birokrasi China,” ucap sosok yang membeli Milan pada 1986 itu.

“Kesepakatan akan tercapai dengan kelompok pebisnis China yang sangat peduli kepada Milan dan merupakan penggemar sejati klub ini, seperti halnya 243 juta suporter China,” kata Berlusconi dikutip Football Italia.

Baca Juga:

“Saya pikir mereka mampu mendapatkan investasi yang dibutuhkan untuk membawa Milan kembali ke Gunung Olimpus dalam sepak bola, sesuatu yang tak bisa saya lakukan,” lanjutnya.

Sambil mengungkapkan harapan penerusnya akan membawa Milan kepada kebesaran seperti yang pernah ia rasakan bertahun-tahun, Berlusconi mengisyaratkan juga kesedihan tak lagi menjadi orang nomor satu.

Padahal, saat ia akan pergi, Rossoneri sedang segar.

“Saya merasa emosional bila mengingat para pemain muda yang berangkat dari akademi. Lihat saja Gianluigi Donnarumma, Manuel Locatelli, dan Davide Calabria,” kata pria berusia 80 tahun itu.

Orang nomor satu itu sudah siap undur diri dari Milan, anak kesayangannya, dengan hati besar dan lapang.