Mantan Manajer Timnas Indonesia Kecam Pembatasan Usia di Divisi Utama

By Selasa, 10 Januari 2017 | 17:29 WIB
Suasana Kongres Tahunan PSSI di Hotel Aryaduta Bandung, Minggu (8/1/2017). (FERRIL DENNYS/KOMPAS.com)

Zein juga mengatakan, tim peserta Divisi III sesungguhnya cukup menjadi anggota Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI. Mereka tak perlu menjadi anggota PSSI.

Baca juga:

Pasalnya, klub-klub dari Divisi III tidak jarang dibentuk karena pemiliknya hanya ingin coba-coba mengelola sebuah tim sepak bola. Jadi, tak masalah bila mereka kemudian membubarkan klubnya.

"Sekarang, klub yang baru dibentuk sudah masuk Linus. Bila promosi, klub itu sudah harus berstatus profesional karena bermain di Divisi Utama,” ujar Zein, pria yang pernah lama di kepengurusan PSSI, dengan menjadi anggota Komite Eksekutif (Exco), ketua Badan Tim Nasional (BTN), serta ketua Badan Pendidikan dan Pelatihan.

Regulasi itu diakui Zein juga akan membuat pemain mengalami kesulitan saat pensiun. Saat usianya sudah lewat 25 tahun dan akhirnya tersingkir dari klub Indonesia Super League (ISL) maupun DU, maka dia hanya bisa bermain di Linus.

“Bayangkan, pemain yang usianya masih 26 tahun sudah harus bermain di Linus, dia paling hanya bisa menerima gaji Rp 2-3 juta per bulan. Padahal, dia sesungguhnya punya kesempatan bermain di DU. Tetapi, adanya regulasi itu membuat dia harus tersingkir,” ucap Zein.

[video]https://video.kompas.com/e/5275130960001_v1_pjuara[/video]