Patriotisme Memicu Frustrasi di Piala Afrika

By Kamis, 12 Januari 2017 | 14:15 WIB
Aksi bek Pantai Gading dan Manchester United, Eric Bailly (kanan), saat mengawal pergerakan Mohamed Bangura dari Sierra Leone dalam duel Kualifikasi Piala Afrika di Stade de la Paix, Bouake, 3 September 2016. (ISSOUF SANOGO/AFP)

 

Bicara kuantitas, Leicester, Stoke City, dan Sunderland terlihat paling menderita karena masing-masing melepas tiga personel. Ditilik dari aspek menit tampil pemain, Leicester paling merugi.

Pilar yang dilepas Leicester ke Piala Afrika 2017, yakni Mahrez (Aljazair), Islam Slimani (Aljazair), dan Daniel Amartey (Ghana), secara kumulatif telah mengoleksi 3.797 menit tampil di Premier League musim ini.

Jumlah menit tampil hilang milik Leicester akibat ditinggal pemain di Piala Afrika 2017 merupakan yang paling tinggi di antara kontestan EPL musim ini.


Gelandang Leicester City, Riyad Mahrez, melakoni laga Premier League kontra Manchester United di Stadion Old Trafford, pada 1 Mei 2016.(OLI SCARFF/AFP)

 

Terasa wajar jika pergelaran Piala Afrika 2017 bikin klub-klub Premier League meradang. Akan tetapi, efek terbesar sesungguhnya dirasakan klub-klub Prancis.

Ligue 1 mengutus 31 pemain. Jumlah itu bahkan akan bertambah menjadi 50 nama jika turut menghitung pemain yang mentas di divisi dua dan bawahnya!

Ahli strategi Lille, Patrick Collot, didera sakit kepala hebat menjelang duel kontra AS Excelsior di ajang Piala Prancis, 7 Januari silam.

"Kami mengirim lima pemain ke Piala Afrika 2017, enam pemain cedera, dan satu orang terkena skors," kata Collot di La Voix du Nord.

Di lain sisi, Chelsea, Manchester City, Barcelona, Real Madrid, atau Bayern Muenchen bisa lebih santai. Mereka sama-sama tak memiliki wakil di Gabon 2017.

[video]https://video.kompas.com/e/5273715211001[/video]