Barcelona wajib mengesampingkan persoalan performa wasit saat menjamu Athletic Bilbao di Camp Nou pada leg kedua Copa del Rey, Rabu (11/1). Mereka punya tugas lebih penting, yaitu menjinakkan tekanan Aritz Aduritz dkk. demi menebus kekalahan 1-2 pada pertemuan pertama.
Penulis: Lariza Oky Adisti
Bek Blaugrana, Gerard Pique, mengkritik kinerja wasit Fernandez Borbolan, yang menjadi pengadil laga di San Mames, Kamis (5/1). Pemain berusia 29 tahun tersebut menilai timnya layak mendapat dua penalti.
Yang pertama untuk gangguan Gorka Iraizoz terhadap dirinya. Kedua, gangguan Xabier Etxeita terhadap Neymar, sesaat sebelum babak pertama selesai.
“Sangat jelas bahwa Neymar layak mendapat penalti, begitu juga dengan pelanggaran yang saya terima. Namun, Barcelona dirugikan,” kata Pique menggerutu.
Pique kembali kesal pada pengadil usai timnya ditahan imbang 1-1 oleh Villarreal pada Ahad (8/1).
Akan tetapi, Barcelona punya pekerjaan rumah lebih penting dibandingkan mempersoalkan kinerja wasit. Statistik di pertandingan pertama menunjukkan bahwa Bilbao lebih efektif menciptakan peluang.
Baca Juga:
Dari tujuh tembakan yang diciptakan kubu tuan rumah, empat di antaranya tepat sasaran. Bandingkan dengan Barcelona yang melepas 11 tembakan, dengan hanya tiga yang efektif.
Bagi Marc-Andre Ter Stegen, kekalahan tersebut seperti mengesahkan posisi Bilbao sebagai bogey team untuknya.
Total, kiper asal Jerman tersebut sudah sembilan kali kebobolan selama enam kali bertemu Bilbao.
Tim asal Basque tersebut menjadi tim yang paling sering mencetak gol ke gawang Ter Stegen sejak kepindahannya dari Borussia Moenchengladbach pada 2014.
Arsitek tim, Luis Enrique, pun mengakui timnya kesulitan keluar dari tekanan Bilbao.
"Bilbao mencekik Barcelona sejak awal pertandingan. Mereka memanfaatkan dua kesempatan ketika permainan kami tidak cukup bagus dan sanggup mencetak gol. Sekarang kami berharap bisa menang kandang,” kata Enrique.
[video]https://video.kompas.com/e/5275133053001_v1_pjuara[/video]
Jebakan Head-to-Head
Gol Lionel Messi pada menit ke- 52 sebenarnya meringankan beban Barcelona di laga kedua. Barca hanya butuh menang 1-0 di Camp Nou untuk mementahkan keunggulan dari gol Aduritz dan Inaki Williams.
Apalagi, statistik Barcelona melawan sang tamu di Camp Nou sangat bagus.
Kekalahan terakhir mereka di kandang sendiri kontra Bilbao terjadi pada musim 2001/02 (3- 1). Setelah itu, Barcelona menang 14 kali dan seri empat kali.
Enrique enggan terbuai dengan prospek mengatasi ketertinggalan dan membalik agregat untuk lolos ke babak 8 besar.
“Gol Messi memang penting, tetapi kami tahu Athletic Bilbao sanggup bermain di level permainan tertinggi. Kami akan pulang dan berharap menang pada leg kedua,” kata Enrique.
Pelatih Bilbao, Ernesto Valverde, pun tahu bahwa kemenangan timnya tidak akan membuat partai kedua menjadi lebih mudah.
“Segalanya masih bisa terjadi. Bermain di Camp Nou selalu sulit dan terasa sangat panjang. Bilbao gembira dengan kemenangan ini serta akan berjuang untuk pertandingan kedua,” tuturnya.