Belajar dari Sejarah, Madrid Sudah Tersingkir di Copa del Rey

By Anju Christian Silaban - Kamis, 19 Januari 2017 | 17:00 WIB
Cristiano Ronaldo meratapi kekalahan Real Madrid dari Celta Vigo pada partai perempat final pertama Copa del Rey di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (18/1/2017). (JAVIER SORIANO/AFP)

 Langkah Real Madrid di ajang Copa del Rey hampir dipastikan berakhir. Ada tabu sejarah yang menghadang mereka untuk membalikkan ketinggalan di kandang.

Terakhir, pasukan Zinedine Zidane takluk 1-2 dari Celta Vigo pada partai perempat final pertama di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (18/1/2017).

Celta mencetak gol lewat Iago Aspas pada menit ke-64 dan Johny enam menit setelahnya. Madrid cuma membalas melalui Marcelo pada menit ke-69.

Tim berjulukan Los Blancos masih memiliki kesempatan untuk membalas dalam duel kedua di Stadion Balaidos, Rabu (25/1/2017).

Hanya, tidak mudah buat Madrid melangsungkan misi balas dendam di markas Celta. Sejarah membuktikan, Madrid selalu tersingkir dari Copa del Rey setelah kalah 1-2 di kandang pada partai pertama.

Skenario tersebut sudah terjadi dua kali. Pertama, Madrid disingkirkan oleh Valencia pada babak 16 besar edisi 1995.

Los Che, julukan Valencia, meraih kemenangan 2-1 di Bernabeu, lalu mengulanginya dengan skor identik di Mestalla.

Edisi 2012 menjadi contoh selanjutnya. Pada duel perempat final pertama di Bernabeu, Madrid kalah 1-2 dari Barcelona akibat gol Carles Puyol dai Eric Abidal.

Kemudian, pada duel kedua di Camp Nou, kedua tim bermain imbang 2-2 sehingga Madrid dipastikan tersingkir.

Belajar dari dua catatan sejarah tersebut, lawatan ke Balaidos bisa menjadi misi mustahil untuk Madrid.