Inilah Hasil Rapat Terbatas soal Pembangunan Sepak Bola Nasional

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 24 Januari 2017 | 21:11 WIB
Ketua PSSI Edy Rahmayadi, Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Ketua KONI Tono Suratman menjelaskan hasil keputusan rapat terbatas membahas pembangunan sepak bola nasional di Kantor Presiden, Selasa (24/1/2017). (FABIAN JANUARIUS KUWADO/KOMPAS.com)

Rapat terbatas membahas percepatan pembangunan sepak bola nasional di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/1/2017), menghasilkan sejumlah arah kebijakan.

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menjelaskan, pertama, PSSI akan memperbaiki sistem rekrutmen pemain.

"Sebab jangankan kita mencapai kualitas, kuantitas saja kita tidak bisa sampai. Untuk itu, petunjuk Presiden, semua menteri terkait mendukung ini," ujar Edy, usai rapat.

Rekrutmen pemain akan dilaksanakan jangka panjang dan jangka pendek. Jangka panjang, PSSI akan terus mencari dan membina para pemain sejak usia dini dan menggalakkan kompetisi di tingkat U-17.

"Nanti diharapkan setiap provinsi ada satu lapangan sepak bola berstandar FIFA."

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi

Sementara itu, jangka pendek akan dilaksanakan dengan cara naturalisasi.

Kedua, yakni perbaikan infrastruktur. Indonesia hanya punya dua stadion standar FIFA, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan dan Kompleks Jakabaring, Palembang.

"Nanti diharapkan setiap provinsi ada satu lapangan sepak bola berstandar FIFA. Ini juga perintah Presiden. Termasuk setiap desa akan ada lapangan bola," ujar Edy.

Baca juga:

Ketiga, PSSI juga akan memulai perekrutan pelatih sepak bola. Diketahui, jumlah pelatih di Indonesia sangat minim, yakni 167 orang.

Angka ini sangat jauh jika dibandingkan dengan negara Malaysia yang memiliki 565 pelatih sepak bola.