Palembang Berani, Homestay adalah Kunci

By Sabtu, 28 Januari 2017 | 07:11 WIB
Rusunami ini nanti akan disulap jadi salah satu tempat penginapan modern selain hotel dan homestay. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Boleh saja bersedia menggelar balapan yang ditonton lebih dari 100.000 orang, tapi bagaimana soal akomodasi? Palembang membeberkan resep mereka untuk menampung sebegitu banyak orang pada pentas Asian Games dan terutama MotoGP nanti.

Penulis: Arief Kurniawan

Saat ini hotel berbintang di sana berjumlah 45 buah dengan 3.710 kamar, sementara hotel non-bintang, termasuk wisma atlet dan asrama haji, ada 94 dengan 2.400 kamar.

Yang menarik, tambahan hotel berbintang hingga 2018 nanti hanya delapan, itu pun dengan total kamar 1.020.

Jika satu kamar tersebut dihuni dua orang, jumlah yang tertampung tak sampai 20.000.

Karena itu, bila hanya mengandalkan hotel dan penginapan sejenis, Palembang tak sanggup menampung calon penonton MotoGP yang di atas 100.000 orang tersebut.

Jalan satu-satunya untuk membuat mereka nyaman selama di sana adalah pengadaan homestay alias rumah tinggal sementara. “Target kami hingga 2018 adalah 50.000 kamar,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel, Irene Camelyn Sinaga.

Pengadaan homestay ini juga sejalan dengan kemauan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Bahwa turis itu tidak melulu harus diarahkan tinggal di hotel berbintang. Dan, bila prediksi jumlahnya melebihi target kamar di hotel, maka homestay adalah solusi terbaik.


(ANDREAS JOEVI/JUARA.net)

[video]https://video.kompas.com/e/5294346855001_v1_pjuara[/video]