Proyeksi jangka Panjang Ganda Campuran Indonesia

By Rabu, 1 Februari 2017 | 22:32 WIB
Gloria Emanuelle Widjaja, tahun ini diminta fokus mengumpulkan poin. (NAFIELAH/PBSI)

Gloria Emanuelle Widjadja boleh bernapas lega meski prestasinya di Malaysia Masters 2016 tak memuaskan. PBSI tidak menuntutnya berprestasi tahun ini, tapi mempersiapkannya untuk Asian Games 2018 dan Olimpiade Tokyo 2020.

Penulis: Persiana Galih

Artinya, dia punya waktu kurang lebih satu tahun untuk beradaptasi dengan pasangan barunya, Tontowi Ahmad alias Owi.

Debut Owi/Gloria di Malaysia berakhir di babak semifinal, setelah dibekuk pasangan tuan rumah Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai dengan skor 17-21, 18-21, pada Sabtu (21/1). Kekalahan itu, kata Gloria, semata-mata menjadi tanggung jawabnya.

“Jujur saja saya merasa grogi selama pertandingan itu. Sebenarnya itu tidak perlu. Namanya juga baru berpasangan, pasti keinginan juara sangat besar. Makanya hal-hal nonteknis bisa terjadi,” katanya.

Tahun ini, ia hanya diminta untuk fokus menghimpun poin dan mengejar ranking. Meski demikian, ia belum memiliki target berapa poin yang harus terkumpul hingga akhir 2017.

“Saya akan fokus ke turnamen-turnamen terbuka, dan tidak diproyeksikan untuk All England tahun ini. Di SEA Games juga sampai saat ini belum ada keputusan,” tutur Gloria.

Baca Juga:

Dengan demikian, PBSI berharap pasangan Owi/Gloria sudah nyetel di ajang-ajang akbar tahun 2018. Sejauh ini, Gloria optimistis mampu beradaptasi dengan gaya bermain Tontowi. Pasalnya, tak ada hambatan berarti dalam komunikasi pasangan ini sehari-hari.

Ide pemasangan Owi/Gloria pada awalnya tercetus karena alasan regenerasi. Namun, jika ide tersebut tak berjalan mulus, PBSI mungkin saja memulangkan Owi pada pasangan lamanya, Liliyana Natsir, yang sebelumnya berhasil memboyong medali emas di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.