Pekerjaan Rumah bagi Ganda Putri Indonesia

By Delia Mustikasari - Senin, 13 Februari 2017 | 13:45 WIB
Pasangan ganda putri nasional, Greysia Polii (kanan) dan Rosyita Eka Putri Sari, sedang bertanding melawan pasangan China, Ceng Qingchen/Jia Yifan, pada semifinal Thailand Masters 2017 di Nimibutr Stadium, Sabtu (11/2/2017). (BADMINTON INDONESIA)

Pelatih kepala ganda putri nasional, Eng Hian memaparkan hasil evaluasi anak-anak didiknya selama mengikuti Thailand Masters 2017 yang berlangsung di Nimibutr Stadium, Bangkok, 7-12 Februari.

Pada turnamen level grand prix gold tersebut Indonesia mengirim empat pasang ganda putri yakni Greysia Polii/Rosyita Eka Putri Sari, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta, dan Della Destiara Haris/Apriani Rahayu.

Dari keempat pasang, Greysia/Rosyita berhasil menembus babak semifinal, sedangkan tiga pasang lainnya terhenti pada babak perempat final.

Berikut petikan wawancara Eng Hian bersama Badmintonindonesia.org.

Bagaimana anda menilai hasil tim ganda putri di Thailand Masters 2017?

Secara keseluruhan, saya merasa tidak puas dengan pencapaian tim ganda putri pada turnamen ini. Apa yang sudah dilakukan selama persiapan, latihan, capek, sakit, semua hasilnya tidak terlihat.

Bagaimana dari segi permainan?

Teknik itu bisa keluar kalau atlet bisa mengatasi diri sendiri dan situasi di lapangan. Lawan mana ada yang mau memberi kemenangan kepada kami? Nah, cara mengatasi masalah ini yang saya belum bisa lihat. Misalnya, pada pertandingan Greysia/Rosyita di semifinal, give up begitu saja adalah suatu hal yang tidak bisa diterima.

Saya tidak mengutamakan hasil, tetapi proses. Mau kalah dapat angka tujuh atau delapan, tetapi perjuangannya mati-matian ya saya mengerti.

Selain Greysia/Rosyita bagaimana penilaian anda dengan pasangan-pasangan lain?