Cerita Haru Aji Santoso dan Sepatu Bola yang Disita Petugas Kereta Api

By Ovan Setiawan - Sabtu, 18 Februari 2017 | 19:11 WIB
Pelatih Arema FC Aji Santoso saat memotivasi siswa SMAN 4 Kota Malang dalam acara Arema goes to school pada Sabtu, 18 Februari 2017. (OVAN SETIAWAN/JUARA.NET)

Pengalaman tersebut berawal dari cita-citanya yang besar demi menjadi pemain sepak bola untuk berlatih bersama Persema Malang di tahun 1980an. 

Di tengah keterbatasan perekonomian, dia harus menempuh jarak sekitar 35 km dari Kepanjen ke kota Malang hanya untuk bisa latihan dengan Persema. 

Tidak ada cara lain untuknya bepergian selain menumpang gerbong kereta api kosong.

“Karena masih kecil, saya pikir waktu itu tidak dipungut bayaran. Saya mencari gerbong yang kebetulan terlihat sepi dan menaikinya, Ternyata di situ ada kondektur yang menghampiri saya dan Setyo Budiarto (Almarhum),” cerita Aji di hadapan ratusan siswa di SMAN 4 Kota Malang dalam acara Arema goes to school pada Sabtu (18/2/2017) siang.

"Karena tidak membawa uang akhirnya sepatu saya disita oleh petugas stasiun," ujarnya.

Alhasil, Aji pada hari itu harus datang ke Stadion Gajayana tanpa menggunakan sepatu dan hanya duduk di pinggir lapangan menyaksikan rekan-rekannya berlatih.

Baca Juga: