Duel melawan Espanyol juga penting untuk menenangkan hati Alvaro Morata. Seperti diberitakan Cadena SER baru-baru ini, pemakai nomor 21 itu merasa dibohongi oleh Zidane.
Seusai partai Madrid vs Espanyol, media Marca lantas memunculkan artikel yang mengulas bahwa metode Zidane tak membohongi siapa pun. Morata muncul dalam susunan sebelas awal Los Blancos ketika berhadapan dengan Espanyol.
Ia tampil bagus dan mencetak satu gol. Ketika menjamu Espanyol, Zidane membuat tujuh perubahan dalam susunan starter Madrid.
Hanya Cristiano Ronaldo, Dani Carvajal, Raphael Varane, dan Toni Kroos yang bertahan di tim utama dan bermain di partai kontra Napoli tiga hari sebelumnya.
"Kami butuh kesegaran semua pemain untuk mencapai target," tutur Zidane terkait kebijakan rotasi.
Berkat permutasi pemain ala Zidane, Madrid bisa konsisten. Catatan 40 laga tanpa kalah secara beruntun yang sempat dibukukan Los Blancos merupakan salah satu bukti.
Bukti lain? Kemenangan 2-0 atas Espanyol menunjukkan konsistensi Madrid, yang selalu mencetak gol dalam 42 laga terakhir di berbagai kompetisi.
Anak asuh Zidane melewati rekor klub sebelumnya pada rentang 1951-1953, 1987-1989, dan 2011-2012.
Pada tiga kesempatan berbeda itu Los Blancos rutin membobol musuh dalam 41 partai secara konsekutif.
Terakhir kali Madrid arahan Zidane gagal menggetarkan jala gawang lawan adalah di leg I semifinal Liga Champions 2015-2016 versus Manchester City (0-0), 26 April silam.