Meski Tersingkir, Hokuto Bank Petik Pelajaran dari Djarum Superliga

By Nugyasa Laksamana - Jumat, 24 Februari 2017 | 20:31 WIB
Pelatih Hokuto Bank, Sho Sasaki (kiri), berpose bersama dua pemainnya, Wakana Nagahara dan Mayu Matsumoto, dalam sesi konferensi pers Djarum Superliga 2017, di DBL Arena, Surabaya, Jumat (24/2/2017). (NUGYASA LAKSAMANA/JUARA.NET)

Hokuto Bank memang gagal melaju ke final putri Djarum Superliga 2017. Meski demikian, tim asal Jepang itu banyak memetik pelajaran berharga.

Hal itu disampaikan langsung oleh pelatih Hokuto, Sho Sasaki, seusai timnya kalah 1-3 dari Berkat Abadi Banjarmasin, pada Jumat (24/2/2017).

"Laga (semifinal) hari ini berkesan karena lawan kami kuat," kata Sho yang berkontribusi membawa Jepang menjuarai Piala Thomas 2014.

"Hasil ini setidaknya bisa dijadikan pembelajaran bagi kami untuk tampil lebih baik pada masa mendatang," kata Sho menambahkan.

Hal senada turut dinyatakan oleh pemain ganda putri Hokuto, Mayu Matsumoto. Dia mengaku kagum dengan performa para pemain Indonesia.

"Pemain Indonesia itu stabil. Mereka tak hanya sekadar smes, tetapi juga memikirkan strategi. Sebagian besar pemain Indonesia memang kuat. Kami pasti akan ikut superliga lagi," kata Mayu.

Baca Juga:

Sementara itu, pemain Hokuto lainnya, Wakana Nagahara, membahas soal pengalamannya bertanding di Indonesia.

Wakana mengungkapkan ada sejumlah perbedaan budaya antara Indonesia dan Jepang dalam menyaksikan sebuah laga bulu tangkis.

"Saya merasa pertandingan di Indonesia itu menyenangkan. Kalau di Jepang, penonton tak diperbolehkan bersuara. Di Indonesia malah ramai. Situasinya benar-benar berbeda," kata Wakana seraya tersenyum.