Problem Fluktuasi Aremania bagi Arema FC

By Minggu, 26 Februari 2017 | 15:23 WIB
Aremania saat memberikan dukungan kepada Arema yang menjamu Semen Padang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Juli 2016. (Dok. PT GTS)

“Tapi, kami tetap optimistis karena ini masih pramusim. Di Liga 1 nanti, Aremania mungkin akan kembali memenuhi stadion karena kompetisi resmi menghadirkan gengsi tersendiri,” ucap Haris.

Awayday

Kandang Arema boleh saja sepi, tapi situasi berbeda terjadi saat bermain di luar kandang. Mereka kerap mendapatkan dukungan dari Aremania yang berdomisili di daerah klub lawan.

Seperti yang akan dilakukan menjelang partai perempat final Piala Presiden 2017 kontra Sriwijaya FC, Minggu (26/2). Aremania mulai mengoordininasikan perjalanan ke Stadion Manahan, Solo, untuk mendukung Singo Edan.

“Barangkali sekarang trennya adalah away day, jadi Aremania di luar kota atau justru Aremania dari Malang yang melakukan tur saat kami menggelar laga tandang,” kata salah satu dedengkot Aremania, Cak No Drum.

Demi mengembalikan kembali "gemuruh" yang hilang di Stadion Kanjuruhan, manajemen Arema melakukan sejumlah upaya, di antaranya mengembalikan logo klasik era Galatama.

“Kami selalu punya tema yang berbeda dalam setiap musim. Kali ini reborn for better future. Kami kembalikan Arema kepada nuansa klasik, tapi dengan semangat baru,” tutur Media Officer Arema, Sudarmaji.