Arema FC Leluasa Bereksperimen

By Kamis, 2 Maret 2017 | 04:05 WIB
Skuat inti Arema FC jelang laga kontra Persija Jakarta pada laga kedua Grup B penyisihan Piala Presiden 2017 di Stadion Kanjuruhan, Kab Malang pada 11 Februari 2017. (SUCI RAHAYU/JUARA.NET)

Stabilnya permainan Arema FC di Piala Presiden 2017 tidak lepas dari kejelian Aji Santoso. Pelatih berusia 46 tahun ini menerapkan konsep persaingan terbuka dalam menyusun komposisi tim inti. Jadi, setiap pemain mesti berpacu satu sama lain demi status reguler.

Penulis: Ovan Setiawan

Aji Santoso tidak secara instan mencari komposisi ideal Arema. Di fase grup, eks arsitek Indonesia U-23 itu barangkali terkesan masih meraba-raba susunan starter dengan beberapa kali melakukan bongkar-pasang pemain.

Laga perdana menghadapi Bhayangkara FC (5/2/2017) misalnya. Aji menurunkan lebih banyak pemain muda, mulai dari Bagas Adi Nugroho (bek), Nasir, Dedik Setiawan (gelandang), hingga M Rafly (penyerang).

Seiring perkembangan pemain muda Arema yang semakin oke, Aji mulai menemukan komposisi inti dengan menempatkan Bagas Adi sebagai tandem Arthur Cunha di jantung pertahanan serta Nasir dan Hanif Sjahbandi menjadi pilar lini tengah.

Dibandingkan dengan era Milomir Seslija, Arema saat ini memang lebih leluasa untuk melakukan rotasi. Aji bahkan tidak ragu untuk mencadangkan pemain yang melahap banyak menit bertanding di TSC 2016 seperti Dendi Santoso, Felipe Bertoldo, dan Syaiful Indra Cahya.

“Saya kira semua penghuni skuat Arema memiliki kesempatan yang sama, termasuk pemain muda. Asalkan bisa bersaing dan konsisten di level tertinggi, mereka layak mendapatkan kesempatan,” kata Aji.

Secara tidak langsung, regulasi PSSI yang mewajibkan minimal tiga pemain U-22 bertanding selama 45 menit pertama turut mengubah wajah Arema. Tetapi, dampaknya membuat Singo Edan lebih terbiasa melakukan rotasi.

“Bukan berarti mereka yang duduk di bangku cadangan itu jelek, tapi semua kami sesuaikan dengan kebutuhan tim dan siapa lawan yang akan dihadapi oleh Arema," ujar Aji.

Baca Juga: