Tidak Ada yang Salah dengan 4-2-3-1

By Jumat, 10 Maret 2017 | 10:04 WIB
Pemain Inter, Ivan Perisic dalam laga Serie A antara Inter Milan melawan AS Roma di Stadio Giuseppe Meazza, 26 Februari 2017. (EMILIO ANDREOLI/GETTY IMAGES)

Sesuai Talenta

Alasan lain mengapa 4-2-3- 1 lebih cocok daripada 3-4- 2-1 adalah faktor talenta pemain. Inter tidak memiliki banyak pemain di posisi bek sayap, peran yang amat krusial di taktik tiga bek.

Akibatnya, wing-back tampak lemah. Ambil contoh bek sayap kiri. Pioli memercayakan peran ini kepada Danilo D’Ambrosio.

D’Ambrosio tak mengecewakan. Akan tetapi, pemain berusia 28 tahun itu tanpa ban serep yang sepadan.

Pioli sempat memaksakan gelandang serang Ivan Perisic di posisi tersebut ketika melawan Roma. Hasilnya, pemain asal Kroasia itu kewalahan, terutama saat harus bertahan.

Menempatkan pemain tidak sesuai talentanya sangat minim terjadi di 4-2-3-1. Hal ini seharusnya menjadi pertimbangan Pioli sehingga ia mau kembali percaya pada strategi tersebut di sisa musim ini.


(ANDREAS JOEVI/JUARA.NET)