Sevilla Vs Leganes, Tak Perlu Bensin Penuh

By Sabtu, 11 Maret 2017 | 14:23 WIB
Ekspresi pemain Sevilla, Vicente Iborra, setelah mencetak gol melawan Athletic Bilbao pada pertandingan La Liga di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Kamis (2/3/2017) waktu setempat. (CRISTINA QUICLER/AFP )

Sevilla disebut mulai kehabisan bensin dalam balapan menuju gelar juara. Kendati demikian, Los Nervionenses tak perlu bahan bakar penuh untuk sekadar menaklukkan Leganes pada pekan ke-27 La Liga 2016/17.

Penulis: Sem Bagaskara

Kehadiran Jorge Sampaoli di kursi pelatih Sevilla per musim 2016/17 memberikan efek yang berbeda buat penikmat sepak bola dan jurnalis pencari berita. Pencinta sepak bola netral tentu bahagia melihat Sevilla besutan Sampaoli memeragakan permainan atraktif.

Sebaliknya, para kuli tinta dari pekan ke pekan dibuat pusing menebak-nebak formasi dan susunan pemain yang bakal dipakai sang pelatih asal Argentina itu. Sevilla racikan Sampaoli ibarat bunglon yang selalu berganti warna kulit.

Sampai La Liga berumur 26 pekan, pelatih berkepala plontos itu selalu menurunkan susunan starter yang berbeda. Ujar-ujar "don't change the winning team" tak ada di kamus Sampaoli.

Ia tak pernah menurunkan sebelas awal serupa dalam dua pekan berurutan. Efeknya luar biasa karena Sevilla menjadi susah diprediksi. Setiap personel Los Nervionenses juga merasa dibutuhkan karena batasan tipis antara cadangan dan pemain utama.

Walau rutin melakukan permutasian susunan starter, Sampaoli nyatanya tak bisa menghindarkan anak asuhnya kelelahan. Usai mendulang lima kemenangan beruntun di semua ajang, Los Nervionenses tersandung saat melawat ke markas Alaves pekan lalu.

Wissam Ben Yedder dkk. hanya membawa pulang skor 1-1. Jarak Sevilla dari Barcelona dan Real Madrid pun melebar.

"Sulit untuk mengikuti ritme dua tim teratas di klasemen. Pemain saya telah memberikan segalanya untuk menang, tapi lawan juga berlaku demikian. Saya tak bisa mengkritik pemain atas upaya mereka," kata Sampaoli di situs resmi Sevilla.

Mesin Sevilla tak berjalan maksimal karena dinamo penggerak mereka, Steven N'Zonzi, mulai tampak kepayahan. N'Zonzi boleh dibilang adalah pemain yang kebal dari rotasi ala Sampaoli.

Pria asal Prancis itu adalah pemain di luar kiper yang mencatat menit tampil terbanyak. N'Zonzi mentas dalam 23 partai La Liga, persisnya selama 2.048 menit. Ia selalu menjadi starter dan hanya sekali diganti!

Kelelahan yang menjangkiti Sevilla dipercaya bukan cuma soal fisik, tapi juga psikis seiring fokus mereka yang masih terbagi ke Liga Champion. Sampaoli paham masalah tersebut dan pasti akan kembali menunjukkan kelihaiannya dalam melakukan rotasi. Namun, obat paling mujarab untuk problem yang tengah menerpa Sevilla jelas adalah raihan kemenangan.

Target

Dengan bahan bakar yang mulai menipis Sampaoli belum mau menyerah dalam perburuan gelar juara.

"Target tak berubah. Kami tak terlalu jauh dan akan terus berjuang," kata Sampaoli.

Guna mengamini kata-kata Sampaoli, N'Zonzi cs. mesti segera kembali ke trek kemenangan. Jadwal mendukung Los Nervionenses karena mereka cuma berhadapan dengan Leganes pada pekan ke-27.

Leganes adalah bagian integral dari prestasi yang diukir Sampaoli bareng Sevilla. Sampaoli mengantar Los Nervionenses menang 3-2 di markas Leganes pada Oktober tahun lalu.

Hasil itu memutus rentetan tanpa kemenangan Sevilla di partai tandang yang berlangsung sejak 23 Mei 2015. Kini, Los Nervionenses kembali butuh kemenangan atas Leganes untuk melanggengkan misi bersaing di jalur perebutan gelar.

Leganes tak terlalu tangguh kala bermain di luar Butarque, kandang mereka. Skuat asuhan Asier Garitano itu tak pernah menang dalam sembilan kesempatan terakhir mentas di luar rumah.

Perinciannya, mereka mendulang dua hasil imbang dan menelan tujuh kekalahan.