Titik Cerah dari Perasan Otak pada Kursus Pelatih Lisensi B AFC

By Sabtu, 18 Maret 2017 | 21:40 WIB
Mantan kapten tim nasional Indonesia, Charis Yulianto, saat menangani Charis Yulianto Football Academy. (THOMAS RIZAL/JUARA.NET)

Bila melihat rekam jejak pesertanya, memang tak bisa dimungkiri mereka adalah yang total di sepak bola. Dari 24 peserta, terselip nama Charis Yulianto, Indrianto Nugroho, Ansari Lubis, Uston Nawawi, hingga pelatih-pelatih senior seperti Kas Hartadi.

"Saya bersyukur bisa mengikuti kursus pelatih B ini. Buat saya pribadi tentu bisa lebih pintar karena banyak materi baru yang saya dapatkan. Selama dua minggu di sini banyak ilmu-ilmu yang saya pelajari," kata Charis, eks bek timnas.

Andaikan lancar dan Charis mendapatkan lisensi B, ia pun tak ragu langsung ambil bagian di Liga 1 sebagai asisten pelatih atau di Liga 2 sebagai pelatih.

"Semua itu soal kesempatan saja. Semoga ada kesempatan saya bisa maju ke jenjang itu. Saat ini saya hanya bisa berusaha total untuk jadi pelatih yang baik," tutur mantan pemain Arema, PSM, dan Persija tersebut.

Baca Juga:

Disertasi

Bagi Charis dan peserta lainnya, ilmu baru yang didapatkan tidak mudah. Mereka perlu kerja keras sepanjang hari untuk melahap setiap materi.

"Pasti sangat melelahkan. Belum lagi kini sudah memasuki ujian. Kami dipaksa terus berpikir agar sesuai kriteria instruktur," kata Charis.

Indriyanto senada dengan Charis. "Minggu ini sedang masuk minggu padat. Ada ujian praktik dan membuat disertasi. Otak kami diperas mengikuti kursus ini," ucap Indriyanto.

Menurut mantan striker timnas tersebut, ujian praktik terbagi menjadi tiga tahap. Setelah itu, dilanjutkan membuat disertasi yang berisi tentang sepak bola di daerah masing-masing peserta.