Denis Irwin: Selalu Ada Harapan di Sepak Bola

By Lariza Oky Adisty - Senin, 20 Maret 2017 | 08:46 WIB
Dua eks pemain Man United, Denis Irwin (kiri) dan David May (kanan) berpose mengapit Toni Darusman, Chief Marketing Officer Danamon, di Jakarta, Jumat (17/3/2017). (LARIZA OKY ADISTY/JUARA.net )

Pertandingan dramatis tersebut bukan satu-satunya laga yang menempel di ingatan Irwin dan May.

Kemenangan atas Barcelona di final Piala Winners 1991 juga menjadi salah satu laga berkesan untuk Irwin. Kala itu, Man United juga unggul 2-1 berkat dwigol Mark Hughes pada pertandingan di Rotterdam, Belanda, itu.

"Barcelona selalu menjadi tim yang bagus. Mereka ketika itu punya pemain sekelas Michael Laudrup dan Ronald Koeman, sementara Man United berada di posisi underdog. Kemenangan pun jadi sesuatu yang spesial," kata Irwin.

Sementara itu, May menyebut kemenangan di final Piala FA 1996 melawan Liverpool menjadi pertandingan yang juga dia ingat.

May turun selama 90 menit dalam pertandingan di Stadion Wembley, London, itu. Dia baru dua tahun di Manchester United saat momen kemenangan tersebut tiba.

"Menjadi pemain muda yang tumbuh besar menonton pertandingan sepak bola di TV, lalu bisa menjalani pertandingan melawan Liverpool yang merupakan musuh bebuyutan di stadion sebesar Wembley, rasanya bagai mimpi," tuturnya.

Di sisi lain, perjalanan karier keduanya tidak selamanya dipenuhi kisah yang bagus-bagus.

May tidak menampik bahwa ada kalanya dia mengalami momen terendah dalam menjalani profesi pesepak bola.

"Ya, memang menyenangkan saat bisa memenangi trofi. Bermain di klub seperti Manchester United memberi kesempatan untuk merasakan kegembiraan memenangi gelar dan berinteraksi dengan fans. Namun, momen buruk hadir saat saya mengalami cedera. Tidak ada pemain yang suka mengalami cedera," ucap May.

Irwin sepakat dengan perkataan koleganya. Namun, dia mengatakan bahwa permainan sepak bola selalu memberi alasan untuk tetap optimistis.

"Sepak bola tidak ubahnya hidup. Selalu ada harapan dan bantuan dari teman dan keluarga saat ada masalah. Di sepak bola juga demikian. Ketika Anda berada di performa buruk, teman-teman setim akan siap membantu Anda keluar dari masalah," tutur Irwin.