Yang Muda dan Berbahaya di Atletico Madrid

By Jumat, 24 Maret 2017 | 16:04 WIB
Selebrasi pemain Atletico Madrid, Koke (kanan) dengan Fernando Torres setelah mencetak gol ke gawang Sevilla di Vicente Calderon, 19 Maret 2017. (GONZALO ARROYO MORENO/GETTY IMAGES)

Banyak alasan mengapa para petinggi Atletico Madrid mau bekerja keras menahan sang bos, Diego Simeone, tetap berada di Vicente Calderon. Salah satunya ialah upaya kontinuitas progres Los Colchoneros dengan para bintang muda mereka.

Penulis: Rizki Indra Sofa

Simeone terbiasa memperkenalkan para pemain muda dalam tim utama sehingga mereka matang di usia belia.

Progresnya cepat dengan praktik langsung di atas lapangan dan hasilnya brilian.

"Banyak talenta belia di Atletico. Mereka datang sebagai bocah lugu, kini telah dewasa secara personal dan profesional menjadi seorang pria," ucap Simeone beberapa waktu lalu.

Bocah-bocah itu memang matang di tim utama, menjadi bagian dari masa depan Atletico yang cerah.

Salah satu contoh paling brilian terlihat pada tengah pekan lalu di leg II fase 16 besar Liga Champion melawan Bayer Leverkusen.

Baca Juga:

Tanpa sejumlah pilar utama yang absen karena berbagai alasan, Los Colchoneros memainkan sejumlah bintang belia semodel Thomas Partey (23 tahun), Jose Gimenez (22), atau Lucas Hernandez (21).

Dari 11 pilar yang menjadi starter kontra Leverkusen, hanya satu personel yang berusia di atas 25 tahun! Dia adalah Diego Godin (31 tahun).

Sisanya berusia maksimal 25 tahun dan menjadi andalan tim dengan Koke dan Griezmann ibarat pemimpin di lapangan.

"Empat tahun lalu, saya melihat Thomas, Saul Niguez, dan Lucas bermain di Segunda B (kompetisi kasta ketiga) bersama tim junior Atletico. Sekarang mereka di skuat utama, membantu tim lolos ke perempat final LC. Rasanya amat luar biasa," tutur Simeone.

Tim ini berpotensi menjadi masa depan Atletico. Tim yang sepertinya sedikit berbeda dengan gaya main khas Atletico bermodal preferensi pertahanan tangguh.

Atletico yang satu ini lebih beraroma ofensif. Praktis cuma Partey yang murni seorang gelandang bertahan. Sisa personel di lini tengah dan depan sangat berkarakter ofensif.


(ANDREAS JOEVI/JUARA.NET)