Mercedes Tak Bisa Tidur Nyenyak

By Sabtu, 25 Maret 2017 | 12:30 WIB
Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, memacu mobilnya menjelang tikungan pada sesi latihan kedua GP Australia yang berlangsung di Sirkuit Melbourne Grand Prix, Albert Park, Jumat (24/3/2017). (WILLIAM WEST/AFP PHOTO)

Komentar pebalap Inggris tersebut menandakan bahwa Mercedes memang sekali lagi tidak memaksimalkan kemampuan mereka selama tes pramusim 2017.

Salah satu tanda bahwa sasis mereka tetap oke walau setelan mesin tak maksimal adalah Hamilton mampu menggunakan ban paling lunak (ultrasoft) selama 20 lap.

Dengan aspal yang tingkat abrasinya tinggi terhadap ban, mustahil sebuah sasis bisa menggunakan ban ultrasoft selama menjajal lintasan Sirkuit Catalunya.

Efek James Allison

Kubu Mercedes menyadari bahwa tahun ini mereka tak bisa tidur seperti tahun-tahun sebelumnya. Sorotan utama mereka adalah performa luar biasa Ferrari selama tes. Bahkan, Niki Lauda mengakui bahwa timnya saat ini belum bisa menyaingi apa yang sudah dicatat oleh Ferrari tersebut.

Baca Juga:

Mungkin saja Mercedes tersentak oleh kehebatan Ferrari di awal musim. Namun sebagai tim yang punya fondasi bagus di era hibrida sejak 2014, mereka tak akan panik. Apalagi tim yang bermarkas di Brackley, Inggris ini bakal kedatangan seorang James Allison.

Allison yang terdepak dari Ferrari di pertengahan musim 2016 sedikit banyak tahu persiapan mantan timnya itu dalam menatap musim 2017. Dan mungkin saja dia pun sempat punya andil dalam persiapan itu sebelum tersingkir. Karena itu, Allison pasti berdampak positif buat Mercedes.

Gelagatnya, ini memang bakal menjadi tahun paling berat buat Mercedes sejak 2014. Mungkin saja mereka masih tetap jadi tim jawara, namun selisih kemenangannya tidak lagi besar. Dua tim, terutama Ferrari, dan satu lagi Red Bull, adalah penggergaji poin-poin tersebut.

Namun jangan heran pula bila pada akhirnya mereka menjadi tim pecundang di akhir musim, yang mungkin juga sudah jadi firasat Rosberg tadi.