Sorot Arsenal, Saatnya Tradisi Arsenal Wenger Patah?

By Rabu, 29 Maret 2017 | 13:52 WIB
Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, melambaikan tangan dalam partai Premier League di kandang West Bromwich Albion, The Hawthorns, 18 Maret 2017. (MATTHEW LEWIS/GETTY IMAGES)

Tanggal 11 Mei 1997. Pekan terakhir Premier League pada musim pertama Arsenal dimanajeri oleh Arsene “The Professor” Wenger.

Penulis: Dwi Widijatmiko

Sebelum pekan ke-38 itu digelar, Liverpool (67 poin), Newcastle (65), dan Arsenal (65) beriringan di peringkat dua hingga empat klasemen.

Arsenal masih punya harapan finis di peringkat dua.

Posisi itu akan membuat mereka lolos ke babak kualifi kasi II Liga Champion musim berikutnya. Pada 1997/98, untuk pertama kalinya LC membuka pintu masuk buat beberapa tim yang tak finis sebagai juara liga-liga terdepan Eropa.

Arsenal mengalahkan Derby County 3-1. Mereka sukses menyalip Liverpool, yang ditahan Sheffield Wednesday 1-1. Tapi, Newcastle menang 5-0 atas Nottingham Forest.

Baca Juga:

The Gunners hanya finis di peringkat tiga. Poin akhir mereka sama dengan Newcastle (68), tapi Dennis Bergkamp dkk. (+30) kalah dari The Magpies (+33) dalam selisih gol.

Itulah kali terakhir Arsenal gagal lolos ke LC. Sejak 1997/98, Wenger kemudian selalu bisa membawa Tim Meriam London meraih tiket ke kompetisi antarklub Eropa paling elit itu.

Minimal The Gunners diantarnya lolos ke babak kualifikasi dengan finis di posisi terakhir zona klasemen liga yang memberikan tiket ke LC.