Luis Milla Soal Sepak Bola Italia: Proses, Sabar, dan Kerja Keras

By Rabu, 5 April 2017 | 04:45 WIB
Pelatih timnas Indonesia, Luis Milla (kanan) berbicara di depan para pimpinan dan perwakilan media massa nasional dalam acara (WESHLEY HUTAGALUNG/JUARA.NET)

Dalam acara "A Night with The Manager" pada Jumat (31/3/2017), pelatih tim nasional Luis Milla berbicara mengenai kekurangan-kekurangan di sepak bola Indonesia.

Penulis: Riemantono Harsojo

Apa yang diungkapkan Milla tidak ada yang baru. Kita sudah sering mendengarnya dan tahu kekurangan kita.  Pertanyaannya, seberapa serius kita menanggapi penilaian orang luar yang berpengalaman di jagat sepak bola dunia?

Milla membuka acara yang diadakan di Hotel Yasmin, Karawaci, tersebut dengan menceritakan pengalamannya sebagai pelatih yang membawa tim nasional Spanyol U-21 menjadi juara Piala Eropa 2011.

"Saya beruntung karena memiliki para pemain yang merupakan generasi emas sepak bola Spanyol," kata pria jebolan akademi sepak bola Barcelona, La Masia, itu.

Milla benar. Skuat Spanyol saat itu dihuni pemain-pemain muda bertalenta seperti David De Gea, Juan Mata, Thiago Alcantara, dan Javi Martinez.

"Namun, generasi emas tercipta karena adanya kerja keras di masa lalu. Ada waktu, proses, dan perlu kesabaran," kata pelatih berusia 51 tahun itu.

Baca Juga:

Melalui cerita tentang pengalaman pada masa lalu, Luis Milla tampak ingin sepak bola Indonesia sadar apa yang mesti dilakukan agar meraih kesuksesan di masa depan. Ya, itu tadi intinya, kerja keras, waktu, menjalankan proses, dan bersikap sabar.

Berada di Indonesia sekitar dua bulan, Milla sudah paham apa kekurangan di sepak bola Indonesia. Setidaknya ada lima hal. Berikut pendapatnya: