Level Simeone, Konsekuensi Perubahan

By Kamis, 6 April 2017 | 08:35 WIB
Gabi dan Koke saat melakukan selebrasi dalam laga perempat final UEFA Champions League antara Atletico Madrid kontra Barcelona di Vicente Calderon, 13 April 2016 (MIKE HEWITT/GETTY IMAGES)

Atletico Madrid menjadi topik pembicaraan hangat penikmat sepak bola menjelang musim 2015/16 bergulir. Dalam partai pramusim melawan Sagan Tosu, personel Atletico, Koke membuat sebuah gol sensasional.

Penulis: Sem Bagaskara

Koke mencetak olimpico, alias sebutan untuk gol yang tercipta langsung dari tendangan penjuru. Aksi spektakuler itu bukan satusatunya hal yang disorot dari Koke.

Pada pramusim 2015/16, Koke mulai dimainkan pelatih Diego Simeone di sektor gelandang tengah.

Bukan sebuah pengalaman baru mengingat peran itu sudah pernah dijalani Koke semasa memperkuat tim junior Los Colchoneros.

Baca Juga:

Keraguan sepertinya masih menyelimuti Simeone mengingat di sepanjang 2015/16 Koke terus bermain sebagai sayap. Ide tersebut baru benar-benar terwujud musim ini.

Keputusan yang membawa hasil bagus, tapi juga sempat dikeluhkan sang kapten tim, Gabi Fernandez, yang merasa kehilangan partner garang di lini tengah.

"Koke bermain bagus. Namun, ketika berbicara soal bertahan, kami menjadi lebih rapuh," kata Gabi di As.

Gabi merupakan roh permainan defensif Atletico. Tanpanya, Los Colchoneros bakal pontang-panting menyaring serangan lawan.