Pameran Kebesaran Paris dan Sang Monsieur Finale

By Jumat, 7 April 2017 | 14:35 WIB
Aksi selebrasi striker Paris Saint-Germain, Edinson Cavani, seusai mencetak gol ke gawang Monaco dalam laga Final Piala Liga Prancis 2016 di Stadion Parc Olympique Lyonnais, Decines-Charpieu, pada 1 April 2017. (FRANCK FIFE/AFP)

Ketika diragukan, Paris Saint-Germain (PSG) malah menunjukkan kebesarannya. AS Monaco, yang belakangan disebut-sebut sebagai tim Prancis yang memainkan sepak bola terbaik, mereka gasak 4-1 di final Coupe de la Ligue 2016-2017, Sabtu (1/4/2017).

Penulis: Sem Bagaskara

PSG mencatat rekor anyar. Les Parisiens menjadi tim Prancis pertama yang sukses meraih gelar Coupe de la Ligue dalam empat musim secara beruntun.

Sikap tepat tak cuma ditunjukkan personel PSG selama 90 menit. Usai pertandingan berakhir, kapten Les Parisiens, Thiago Silva, membuktikan bahwa timnya bukanlah kumpulan megabintang angkuh yang tak punya hati.

Silva terlihat memeluk seorang suporter remaja yang menemuinya di arena lapangan Parc Olympique Lyonnais.

"Saya menangis. Saya berhasil mewujudkan mimpi. Thiago bilang: Tak masalah, jangan cemas. Saya akan memberi kamu kostum saya," kata suporter yang diketahui bernama Lisa kepada Le Parisien.

Gestur yang begitu elegan. Sikap terpuji Silva itu barangkali muncul karena ia baru saja melalui pertandingan yang nyaris sempurna.

Silva membuat bintang muda Monaco, Kylian Mbappe, tak berkutik. Trik gocekan atau upaya operan silang Mbappe hampir selalu bisa dibaca oleh bek berpaspor Brasil tersebut.

"Hari ini kami menunjukkan wajah asli PSG," kata Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, di L'Equipe.

Kualitas kelas satu diperlihatkan para pilar tim. Silva tampil elegan, Thiago Motta memukau dengan operannya, Marco Verratti menyuntikkan kreativitas, sementara Julian Draxler dan Angel Di Maria mengancam lawan via tusukan-tusukan berbahaya.