Ini Cerita Seru Hendra Wijaya Ketika Berlari di Kutub Utara

By Aprelia Wulansari - Selasa, 11 April 2017 | 16:51 WIB
Pelari ultra-trail Indonesia, Hendra Wijaya, dan pelari jarak jauh nasional, Triyaningsih, menjadi narasumber di acara talk show yang digelar di salah satu cafe di Jakarta, Sabtu (25/3/2017). (HERKA YANIS/BOLA/JUARA.net)

Dalam lari ultra-trail di kondisi esktrem, para peserta harus memasang pancang penanda lokasinya di tempat mereka pilih untuk beristirahat. Biasanya, peserta lain sering bergabung dengan peserta lain yang terlebih dahulu berada di lokasi tersebut.

"Ketika terbangun, saya menyadari bahwa suara itu bukanlah peserta lain yang menggoyang kantung tidur saya. Ternyata, kantung tidur saya tergoyang dan berbunyi karena diterpa dan terseret angin sehingga saya sudah berada sekitar beberapa menter dari pancang penanda lokasi yang saya buat," tutur Hendra.

Pengalaman seru itu malah membuat Hendra semakin ingin menaklukkan jarak-jarak ekstrem. Kini, Hendra tengah berada di Nepal untuk mengikuti Great Himalaya Race 2017 yang menyusuri Pegunungan Himalaya dari Timur ke Barat sejauh 1.800 km selama 40-45 hari sepanjang April-Mei.

"Saya tak mau disebut sebagai pelari, saya itu petualang," tutur pria yang berniat menaklukkan tujuh puncak dunia dan menjajal lomba di Kutub Selatan ini.