Kandidat Tertajam Liga 1, Pemain Asing Menggusur Lokal

By Jumat, 14 April 2017 | 22:32 WIB
Aksi striker Sriwijaya FC, Alberto Goncalves, saat melawan Persija Jakarta dalam laga lanjutan Torabika Soccer Championship di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, (25/06/2016). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Predikat Sepatu Emas Liga Indonesia sempat identik dengan striker lokal, khususnya Boaz Solossa, di era LSI. Kapten timnas ini secara keseluruhan pernah tiga kali meraihnya, yakni pada edisi 2008/09, 2010/11, dan 2013. 

Penulis: Indra Citra Sena

Boaz bahkan menjadi satusatunya pemain yang mampu menjadi top scorer sekaligus memenangi titel juara LSI. Prestasi tersebut sulit terulang mengingat buruknya regenerasi striker Indonesia belakangan ini.

Ambil contoh di edisi terdahulu (2014).

Emmanuel Kenmogne, yang memuncaki daftar pemain paling tajam LSI dengan koleksi 25 gol, berselisih sembilan dari catatan striker lokal terdekat, Arif Suyono (16 gol).

Lebih parah lagi di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

Baca Juga:

Striker lokal menempati urutan kelima di bawah Alberto Goncalves (25 gol), Marcel Sacramento (21), Luis Carlos Junior (17), dan Marlon Da Silva (16).

Itu pun yang menempati posisi tersebut adalah Cristian Gonzales (15 gol), bukan putra asli Indonesia.

Situasi ini kemungkinan besar bakal kembali terjadi di Liga 1 melihat banyaknya bomber asing berkualitas. Beto menjadi kandidat terkuat karena sudah mengenal karakter sebagian besar pemain bertahan lawan di Liga 1.