Arsyad Yusgiantoro, Mensyukuri Kesempatan

By Selasa, 25 April 2017 | 03:15 WIB
Winger Persegres, Arsyad Yusgiantoro dalam laga kontra PSS Sleman pada pertandingan penyisihan Piala Presiden 2017 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 15 Februari 2017. (GONANG SUSATYO/JUARA.NET)

"Bintangnya Gresik ya Arsyad itu." Kalimat tersebut meluncur dari mulut pelatih Persegres, Hanafi, saat ditanya soal pemanggilan Arsyad Yusgiantoro ke seleksi tahap awal Indonesia U-22.

Penulis: Andrew Sihombing/Sahlul Fahmi

Sang pelatih mengaku tak heran dengan dipanggilnya Arsyad karena sang pemain dinilainya memang punya kualitas oke.  Eks pemain Pro Duta ini dilirik oleh pelatih Indonesia U-22, Luis Milla, setelah turut mencetak satu gol dalam kemenangan atas Persipura di penyisihan Grup A Piala Presiden 2017.

Seminggu kemudian, namanya masuk dalam daftar seleksi timnas. Dalam seleksi yang digelar di Jakarta, Arsyad lolos seleksi tahap pertama, kedua, dan ketiga hingga dirinya berkesempatan masuk dalam pertandingan uji coba saat skuat Merah Putih kontra Myanmar.

Meski dalam laga yang berakhir dengan kemenangan bagi Myanmar 3-1 itu Arsyad hanya duduk di bangku cadangan, namanya tidak tercoret dari daftar timnas U-22. Dalam laga uji coba kontra Persija baru Arsyad sempat mencicipi tampil selama 40 menit.

“Ya waktu lawan Persija saya sempat diturunkan. Memang bukan menjadi pemain starter, tapi kesempatan tersebut tetap saya syukuri,” kata pemain asal Tulungagung.

Berkah

Kecintaan Arsyad terhadap sepak bola sudah mulai sejak masih berusia delapan tahun. Boaz Solossa, penyerang Tim Mutiara Hitam, diakui sebagai pemain yang menjadi inspirasinya menjadi striker.

Sewaktu SD, Arsyad bersama teman-teman seusianya tergabung dalam tim sepak bola kampungnya yang dilatih Pak Tukilan. Melihat kemampuannya, lantas Tukilan mendaftarkan Arsyad untuk mengikuti seleksi ke Diklat Tulung Agung Putra.

Arsyad lolos dan bahkan membawa Diklat Tulungagung Putra menjadi juara turnamen Danone Nations Cup. Arsyad yang mencetak gol tunggal kemenangan timnya atas Padang Junior di partai final.

Baca Juga:

Nasib kemudian mengarahkan perjalanannya ke Persiga Trenggalek, yang pernah dibawanya menjuarai Divisi III musim 2012. Arsyad juga pernah berseragam Persema U-17 dan bergabung dengan klub profesional Pro Duta pada 2014.

Staf pelatih Pro Duta tertarik pada bakat Arsyad saat dia membela Persema U-17 itu dalam laga uji coba melawan Pro Duta. Bersama Pro Duta, Arsyad semestinya berlaga di turnamen ISC B, tetapi kemudian batal karena klub memilih absen di turnamen tersebut.

Tetapi, hal ini justru menjadi berkah buat Arsyad karena Persegres datang menawarinya kontrak. Kerasnya persaingan di level teratas pun akhirnya dicicipi oleh sang pemain.

Tak Sungkan

Kehadiran Hanafi sebagai pelatih Persegres juga patut disyukuri oleh Arsyad. Sang pelatih memang dikenal tak sungkan menurunkan pemain muda. Buktinya terlihat pada laga pembuka Liga 1 kontra Persipura.

Meski lama berpisah karena anak asuhnya mengikuti pemusatan latihan timnas, Hanafi tak ragu memberikan kepercayaan kepada Arsyad untuk tampil sebagai starter. Tak cuma itu, Arsyad bahkan didaulat sebagai kapten.