Pengeluaran Petenis Asing Saat Tur Dunia ke Jakarta Capai Rp 20 Juta

By Riemantono Harsojo - Sabtu, 22 April 2017 | 15:30 WIB
Petenis Taiwan, Ti Chen, berpose seusai mengalahkan unggulan dua asal Britania Raya, Brydan Klein melalui pertarungan tiga set, 3-6, 7-6 (2), 6-3 pada Combiphar Tenis Open yang berlangsung di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (9/4/2017). (RIEMANTONO HARSOJO/BOLA/JUARA.NET)

Masuk 32 besar atau babak pertama mendapat 156 dollar. Selanjutnya adalah 258 dollar (babak dua), 438 dollar (perempat final), 753 dollar (semifinal), 1.272 dollar (runner-up), dan 2.160 dollar (juara).

Ti Chen menjadi juara, tapi bagaimana dengan puluhan petenis lain dari luar negeri yang hadir di Jakarta seperti dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa?

Dengan biaya tiket pesawat jauh lebih mahal dan prestasi yang mentok di babak kualifikasi (tanpa hadiah uang), mereka dipastikan minus.

Perlu biaya sekitar 1.500 dollar untuk mengikuti dua seri turnamen yang diadakan di satu negara. Petenis profesional idealnya mengikuti 20 sampai 25 turnamen dalam satu tahun.

Dengan anggaran 1.500 dollar per dua turnamen, seorang petenis profesional mesti mengeluarkan biaya sekitar 15.000 dollar (hampir 200 juta rupiah) untuk mengikuti 20 turnamen di 10 negara.

Terbayang bahwa petenis-petenis muda Indonesia membutuhkan dukungan dari sponsor untuk dapat bersaing di level internasional.