Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rossi Ungkap Kekesalan kepada Zarco

By Pipit Puspita Rini - Senin, 24 April 2017 | 15:20 WIB
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP asal Italia, Valentino Rossi (depan), memacu motornya di depan pebalap Monster Yamaha Tech3 asal Perancis, Johann Zarco, pada balapan GP Americas di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Minggu (23/4/2017). (MOTOGP.COM)

Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi, mengungkapkan kekesalannya kepada rookie musim ini dari tim Monster Yamaha Tech3, Johann Zarco.

Rossi sempat melebar saat menjalani balapan GP Americas di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Minggu (23/4/2017), setelah nyaris bersenggolan dengan Zarco.

Rossi akhirnya dikenai sanksi penalti 0,3 detik karena dinilai mendapat keuntungan dengan memotong jalur. Penaltinya ditambahkan setelah dia menyelesaikan balapan. Rossi menilai keputusan tersebut tidak adil.

"Menurut saya, itu tidak benar karena saya hanya punya dua pilihan, keluar lintasan atau kami bersenggolan lalu terjadi kecelakaan," kata Rossi dalam konferensi pers setelah balapan.

"Namun, saya dianggap mendapat keuntungan. Penalti 0,3 detik tidak masalah. Buat saya, masalahnya bukanlah Race Direction (yang memberi penalti), tetapi Zarco," ujar dia.

Rossi akhirnya finis di urutan kedua, di belakang Marc Marquez ( Repsol Honda Team). Meski mendapat penalti, Rossi tidak kehilangan posisi karena jaraknya dengan Dani Pedrosa yang finis di urutan ketiga cukup besar.

"Zarco selalu sangat cepat dan dia memacu motor dengan sangat baik. Dia punya potensi luar biasa, tetapi ini bukan Moto2 dan ketika ingin melakukan overtake, kamu harus melakukannya dengan cara berbeda," kata Rossi.

"Dia selalu terlalu dekat dengan jalur (pebalap lain) dan menurut saya, dia harus lebih tenang," ujar pemilik sembilan gelar juara dunia semua kelas tersebut.

Rossi mengaku tidak tahu soal penalti tersebut ketika menjalani balapan karena timnya memutuskan tidak memberitahukan hal itu lewat pit board.

Keunggulan atas Pedrosa yang cukup besar, jadi pertimbangan tim Rossi untuk tidak memasang pemberitahuan soal penalti tersebut di papan pit mereka.

"Jika dipasang di papan 'penalti 0,3', bisa jadi ketika lewat saya akan melihat 'penalti 3' (penalti tiga detik), dan saya akan memacu motor dengan maksimal untuk mendapatkan jarak lebih besar," kata Rossi.

"Saya bisa saja melakukan kesalahan (karena terlalu memacu motor dan jatuh). Jadi, menurut saya, mereka membuat keputusan yang tepat," ujar pebalap 38 tahun tersebut menambahkan.

Rossi mendapat tambahan 20 poin dari hasil finis di urutan kedua pada GP Americas. Kini dia mengoleksi 56 poin dan itu cukup untuk mengantarnya ke puncak klasemen sementara.

Dia menggeser rekan satu timnya, Maverick Vinales, yang mengantongi 50 angka. Vinales gagal finis pada GP Americas karena terjatuh pada awal balapan.


Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P