Kalahkan Benfica, Tim Muda Salzburg Jadi yang Terbaik di Eropa

By Verdi Hendrawan - Selasa, 25 April 2017 | 02:51 WIB
Para pemain dan ofisial tim Salzburg U-19 merayakan keberhasilan mereka menjuarai UEFA Youth League 2016-2017 setelah di partai final menghalahkan Benfica dengan skor 2-1 di Centre Sportiv de Colovray, Nyon, Swiss, Senin (24/4/2017). (DOK UEFA.COM)

Salzburg U-19 berhasil menjadi tim muda terbaik di Eropa setelah menjuarai UEFA Youth League. Di partai final, tim asal Austria itu sukses mengalahkan Benfica dengan skor 2-1 di Centre Sportiv de Colovray, Nyon, Swiss, Senin (24/4/2017).

Sepanjang pertandingan, Salzburg tampil lebih baik. Tim arahan pelatih Marco Rose itu mampu menciptakan lebih banyak peluang ketimbang Benfica.

Total, Salzburg memiliki 12 tembakan yang lima di antaranya tepat sasaran. Sedangkan Benfica hanya memiliki 11 percobaan dengan dua shots on target.

Namun, Benfica berhasil unggul terlebih dahulu pada menit ke-29 melalui tandukan Jose Gomes. Striker berusia 18 tahun yang sudah tiga kali tampil bersama tim utama Aguias itu sukses menyambut umpan tendangan bebas Joao Felipe.

Beberapa peluang untuk menyamakan kedudukan sempat berhasil didapat Salzburg. Namun, skor 1-0 untuk Benfica bertahan hingga jeda.

Pada babak kedua, Rose melakukan dua perubahan penting untuk Salzburg. Pada menit ke-55 ia memasukkan Daka Patson dan Alexander Schmidt di menit ke-68. Hasilnya, kedua pemain tersebut berhasil mencetak gol kemenangan tim.

Patson berhasil membawa Salzburg mengimbangi Benfica pada menit ke-72 melalui sebuah tandukan. Pemain berusia 18 tahun asal Zambia yang juga mencetak gol penyeimbang ke gawang Barcelona pada semifinal itu sukses menyambut umpan tendangan penjuru Hannes Wolf.

Baca Juga:

Tidak lama berselang, giliran Schmidt mencetak gol untuk membawa Salzburg berbalik unggul pada menit ke-76. Striker 19 tahun itu melakukan kerja sama satu-dua jarak jauh dengan Wolf sebelum diakhiri dengan sebuah sontekan sederhana untuk menaklukan kiper Benfica, Fabio Duarte.

Pertarungan kedua tim semakin panas seiring dengan berjalannya waktu. Bahkan, jelang pertandingan berakhir Salzburg harus bermain dengan 10 orang setelah Sandro Ingolitsch mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-90+4.