Masalah Lama Rossoneri

By Rabu, 26 April 2017 | 07:02 WIB
Pemain AC Milan Gianluca Lapadula dalam laga Serie A antara AC Milan kontra Empoli FC di Stadio Giuseppe Meazza, 23 April 2017. (MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES)

Problem lama Milan muncul lagi saat melawan Empoli pada Minggu (23/4/2017) di San Siro.

Penulis: Riemantono Harsojo

Seperti dikutip dari data pertandingan di situs Lega Serie A, dalam pertandingan melawan Empoli, Milan melepas 20 tembakan. Dari jumlah tersebut, 13 tepat sasaran, tapi hanya satu yang berbuah gol, yakni tembakan kaki kiri penyerang Gianluca Lapadula pada menit ke- 72, sementara penalti Suso pada periode awal babak kedua dihalau kaki kiper Lukasz Skorupski. Di markas sendiri Milan kalah 1-2.

"Kami kurang determinasi dalam penyelesaian akhir. Tim melakukan apa yang semestinya mereka lakukan, tetapi Anda memenangi partai-partai seperti ini dengan determinasi lebih di dalam kotak penalti," kata pelatih Milan, Vincenzo Montella, setelah pertandingan melawan Empoli kepada Mediaset Premium.

Milan kurang meyakinkan dalam penyelesaian akhir. Namun, itu bukan kabar baru. Itu adalah masalah lama I Rossoneri. Tim Hitam Merah sering membuang peluang.

Dalam pertandingan pekan ke-32 melawan Inter pada 15 April, pasukan Montella melepas 11 tembakan tepat sasaran sepanjang laga, tapi hanya dua yang masuk ke gawang. Bandingkan dengan Inter yang lebih efektif. Hanya melakukan empat tembakan tepat sasaran, I Nerazzurri mampu memanfaatkan dua di antaranya menjadi gol.

Baca Juga:

Kurang bagus dalam penyelesaian akhir, Milan pun menjadi tim terburuk di antara sembilan peringkat teratas klasemen sementara Serie A 2016-17 dalam hal mencetak gol. Berada di peringkat enam klasemen, dengan torehan 50 gol Milan kalah tajam dari tim peringkat tujuh dan sembilan, Inter (63 gol) dan Torino (63), serta dari tim peringkat delapan, Fiorentina (55 gol).

Dalam hal kebobolan, Milan (37 kali kemasukan) mampu lebih baik dari Inter (42), Fiorentina (45), dan Torino (54). Pertahanan I Rossoneri bahkan sedikit lebih baik dari tim peringkat empat Lazio (38) dan sama baik dengan tim peringkat lima Atalanta (37). Namun, Milan tidak bisa selamanya bergantung pada kokohnya pertahanan Gianluigi Donnarumma cs.

"Pertahanan sering membuat perbedaan, memungkinkan Rossoneri untuk memaksimalkan apa yang dihasilkan dari lini serang, tetapi ketika hal tersebut tidak terjadi maka kekalahan yang terjadi," tulis situs Tuttomilannews dalam analisis laga kontra Empoli.