Liga 2: Dari Pemain Mogok, Lisensi Pelatih, Hingga Ketidakpastian Jadwal

By Kamis, 27 April 2017 | 02:20 WIB
Pemain PSIR Rembang, Ilyas (kiri) mengawasi pergerakan pemain tuan rumah Persiba Bantul, Ahmad Junaidi, pada laga perdana Liga 2 musim 2017 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (22/4/2017) sore. (GONANG SUSATYO/JUARA.NET)

Ada yang unik dari kompetisi kasta kedua. Urusan administrasi pemain belum beres meski waktu telah menunjukkan H-2 sebelum melakoni pertandingan pembuka Liga 2.

Penulis: Gonang Susatyo

Pelakunya tak lain PSIR Rembang saat hendak bertandang ke markas Persiba Bantul, Sabtu (22/4/2017). Manajemen PSIR baru menyelesaikan kontrak dengan semua pemain yang kemudian diserahkan kepada operator liga untuk disahkan.

Akibatnya, saat berangkat ke Bantul, PSIR baru mendapatkan 14 pemain yang disahkan.

“Tapi, saya tetap membawa 18 pemain. Penyelesaian yang serba mendadak juga menjadikan pemain salah paham. Mereka merasa belum mendapat gaji sehingga sempat mogok latihan,” tutur pelatih PSIR, Hadi Surento.

"Bahkan, pemain baru kembali menjalani latihan saat mencoba lapangan di Stadion Sultan Agung," ucapnya.

Setelah diberi penjelasan, pemain bisa memahami bahwa mereka akhirnya baru mendapat satu bulan gaji, sedangkan dua bulan sebelumnya, pemain mendapat kompensasi.

“Saat technical meeting, ada 14 pemain yang baru disahkan. Tapi, kami terus melakukan komunikasi dengan operator liga. Pada hari H pertandingan, semua pemain sudah disahkan dan mereka bisa dimainkan,” kata Hadi.

Selain penyelesaian administrasi yang mepet waktu, PSIR juga belum memenuhi persyaratan lisensi pelatih. Pasalnya, Hadi Surento hanya memiliki lisensi B Nasional. Padahal, pelatih yang menangani tim Liga 2 harus memiliki lisensi B AFC.

“Saya memang masih pelatih sementara saja. PSIR menunggu pelatih yang memenuhi persyaratan,” ujar Hadi yang juga mantan pemain dan pernah malang-melintang di berbagai klub kasta tertinggi pada 1990-an.