Miralem Pjanic, Pengorbanan Sang Pelukis

By Minggu, 30 April 2017 | 08:57 WIB
Gaya selebrasi gelandang Juventus, Miralem Pjanic (kiri), seusai mncetak gol ke gawang Torino saat melakoni laga lanjutan Liga Italia 2016-2017 di Stadion 'Grande Torino, Turin, (11/12/2016). (MARCO BERTORELLO/AFP)

Dunia dibuat tercengang oleh ketangguhan permainan defensif Juventus yang sukses menyingkirkan Barcelona dari perempat final Liga Champions 2016/17. Padahal, bukan hal baru bagi penikmat Serie A, terutama fan Juve sendiri.

Penulis: Theresia Simanjuntak/Firzie A Idris

Sejak menjajal formasi 4-2-3-1 pada laga melawan Lazio (22/1/2017), Juve punya pertahanan baja.

Dalam 12 laga Serie A dengan pola tersebut, mereka cuma kemasukan empat gol dan clean sheet delapan kali.

Uniknya, pelatih Massimiliano Allegri banyak menurunkan pemain bernaluri asli menyerang di skema tersebut.

Alhasil, pemain berkarakter itu bak mengorbankan diri untuk bermain lebih defensif.


Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, dalam konferensi pers menjelang leg kedua perempat final Liga Champions melawan FC Barcelona di Stadion Camp Nou pada Selasa (18/4/2017).(DAVID RAMOS/GETTY IMAGES)

Penyerang Mario Mandzukic belakangan rutin mendapat sorotan karena sangat sering berada di lini pertahanan. Bukan hanya dirinya yang layak diberi pujian.

Miralem Pjanic juga berkorban seperti Mandzukic.

Mantan bintang AS Roma itu rela mengabaikan posisi favoritnya, trequartista, dan berduet bersama Sami Khedira sebagai gelandang bertahan.