Tren Juara Juventus Sebelum Paripurna

By Sabtu, 6 Mei 2017 | 09:45 WIB
Reaksi penyerang Juventus, Gonzalo Higuain, setelah mencetak gol ke gawang AS Monaco dalam partai semifinal pertama Liga Champions di Stade Louis II, Monako, 3 Mei 2017. (FRANCK FIFE / AFP)

Serie A pernah dipuja karena senantiasa menyuguhkan klimaks. Sangat sering tim juara baru diketahui ketika kompetisi selesai memainkan pekan terakhir.

Penulis: Sem Bagaskara

Kepastian juara AC Milan pada 1998-1999 baru hadir pada pekan ke-34, seusai mereka menekuk Perugia 2-1. 

Waktu itu Serie A masih beranggotakan 18 tim. Bahkan, sepanjang musim 1998-1999, Milan hanya dua kali berada di puncak klasemen, yakni pada pekan ke-33 dan 34!

Drama kembali terjadi semusim berselang. Kandang Perugia, Renato Curi, yang tergenang air hujan, menjadi saksi tersungkurnya Juventus pada pekan ke-34 Serie A 1999-2000.

Juve kalah 0-1 dan harus merelakan gelar ke tangan Lazio yang menang 3-0 atas Reggina di Olimpico.

Pesta scudetto Roma setahun kemudian juga baru datang pada pekan pamungkas ketika mereka menekuk Parma 3-1.

Baca Juga:

Pada 2001-2002 giliran Juventus yang memastikan gelar pada pekan terakhir.

Si Nyonya Tua yang menang 2-0 di kandang Udinese menyambut gembira kekalahan 2-4 sang rival terdekat, Inter Milan, dari Lazio.