Wawancara Jonatan Christie: Menjadi Juara Bukan Tiba-tiba

By Jumat, 19 Mei 2017 | 19:36 WIB
Jonatan Christie, ingin menjadi juara sejati. (DOK. BOLA/MUHAMMAD BAGAS)

Kami sebagai pemain harus siap. Mental, teknik, dan stroke.

Indonesia berada di Grup 1D bersama Denmark dan India. Denmark memiliki Viktor Axelsen dan India mempunyai Ajay Jayaram.

Sebenarnya, kita masih berpeluang 50:50 dengan India, tetapi bukan berarti kita lebih mudah ketika melawan India. Karena itu, kita harus terus fokus.

Axelsen memang ranking tiga dunia, namun penampilan dia juga agak menurun. Dia juga belum stabil. Axelsen belum menang lagi sejak menjadi juara di India. Kesempatan ini bisa kita ambil. Demikian juga ketika melawan pemain India.


Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Jonatan Christie, mengembalikan kok dari Son Wan-ho pada babak kedua Singapura Terbuka yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Kamis (13/4/2017). Jonatan menang 21-15, 21-18(BADMINTON INDONESIA)

Bagaimana dengan fokus Anda ketika menghadapi poin-poin penting?

Ya, jangan lengah. Saya harus menjaga fokus ketika berada di poin-poin penting. Tidak bermain terburu-buru karena saya sering ingin cepat mematikan lawan dan cepat menyelesaikan laga yang akhirnya bukan keuntungan untuk saya.

Anda belum lagi meraih gelar juara dan ranking dunia dilewati Anthony. Apa pendapat Anda?

Walau ranking kami bertiga selalu saling bertukar (Jonatan, Anthony, Ihsan Maulana Mustofa), saya tetap merasa belum apa-apa. Saya secara pribadi belum merasa puas. Saya masih jauh.

Ganda putra sudah menunjukkan prestasi dengan menjadi juara. Melecut motivasi kami dan para pelatih untuk mengejar juara. Memang kami belum menjadi juara super series. Selain itu, kami belum mendapatkan kepercayaan diri.