Puasa dan Liga 1, Fokus Latihan dan Jaga Makanan

By Kamis, 1 Juni 2017 | 04:21 WIB
Trio PS TNI: Manahati Lestusen, Edwin Ramdhani, Elio Martins (kiri ke kanan) merayakan gol ke gawang PSM Makassar pada laga pekan keenam di Stadion Pakansari, Kab Bogor, 15 Mei 2017. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/JUARA.NET)

Liga 1 yang tetap berlangsung di bulan puasa menjadi tantangan tersendiri bagi tim pelatih dari 18 klub kontestan. Membuat program latihan khusus menjadi mutlak jika tak ingin para pemainnya kedodoran.

Penulis: Kukuh Wahyudi

Gaselly Jun Panam, pelatih fisik PS TNI, membenarkan bahwa dirinya harus memutar otak memberikan program latihan yang tepat. Salah satu penyesuaian program latihannya adalah “meniadakan” sesi pagi.

“Sebenarnya bukan benar-benar meniadakan latihan pagi, tapi memberikan kebebasan kepada pemain. Jika merasa perlu latihan, ya latihan. Sementara latihan sore tetap di mulai pukul 16.00 WIB sampai menjelang magrib,” katanya.

Gaselly menuturkan menu latihan yang diberikan selama bulan Ramadan telah diatur bersama pelatih kepala. Intensitas dan volume latihan telah disiapkan agar Erwin Ramdani dkk bisa menyantap seluruh menu latihan.

Hal serupa pun dilakukan oleh Joko Susilo, tim pelatih Arema yang juga difokuskan untuk menjaga kondisi fisik Adam Alis dan kolega. Menurutnya, program latihan tak jauh berbeda dari selama ini, tapi tetap ada penyesuaian.

Di luar menu latihan, Gaselly dan Joko sama-sama fokus ke asupan makanan untuk para pemainnya.

Baca Juga:

“Kami telah menjelaskan kepada pemain tentang asupan gizi untuk menjalani liga di tengah periode puasa ini,” tutur Joko.

Sementara itu, Gaselly bersama dokter tim telah membuat rumusan makanan agar pemain tetap fit.