Superman is Dead Jadi 'Bagian' Perjuangan Timnas U-19 di Prancis

By Ferril Dennys Sitorus - Kamis, 8 Juni 2017 | 03:31 WIB
Pemain timnas U-19 Indonesia, Witan Sulaiman (8) disambut rekan-rekannya seusai mencetak gol ke gawang Perseden Denpasar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (19/5/2017). (YAN DAULAKA/JUARA.NET)

Kiprah tim nasional U-19 Indonesia di Toulon Tournament 2017 telah berakhir. Garuda Nusantara, julukan timnas U-19, pulang dengan tangan hampa karena menelan tiga kekalahan pada babak penyisihan Grup C. Pada ajang ini, satu lagu dari band punk rock, Superman is Dead, menyertai perjuangan mereka.

Namun, usaha Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan mendapatkan apresiasi karena mampu memberikan perlawanan sengit meskipun segrup dengan Brasil, Rep Cezka, dan Skotlandia. Salah satu patokannya adalah timnas U-19 tidak dikalahkan dengan skor mencolok.

Permainan timnas memang tidak kenal pantang menyerah. Mereka tampil agresif dalam merebut bola dari kaki lawan dan saat melancarkan serangan.

Kengototan timnas boleh jadi berkat lagu yang mengalun di ruang ganti.

Baca juga:

Saat melawan Brasil pada Rabu (31/5/2017), timnas mendengarkan lagu berjudul "Jadilah Legenda" yang dinyanyikan oleh grup band asal Bali: Superman Is Dead.

Saat lagu tersebut diperdengarkan di ruang ganti, salah satu pemain memukul-mukul bangku karena terhanyut mengikuti alunan nada dari band dengan personel: Jerinx atau Jrx, Boby Kool, dan Eka Rock.

Lagu "Jadilah Legenda" berlirik nasionalis. Salah satu penggalan liriknya tertulis:"Untuk Indonesia teruslah bertahan. Walau dihancurkan disakiti kau tetap berdiri di sini. Untuk Indonesia jadilah legenda. Kita bisa dan percaya."

Lagu Jadilah Legenda bukan satu-satunya lagu pembakar semangat timnas saat bertanding.

"Enggak wajib juga. Kebetulan saja lagunya pas. Anak-anak memutar lagu yang mereka punya," kata asisten manajer timnas U-19, Wide Putra Ananda, kepada JUARA, Rabu (7/6/2017).