Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kerusuhan dan pembakaran yang terjadi di Stadion Petrokimia Gresik, Senin (5/6/2017), usai tuan rumah Persegres Gresik United kalah dari Persela Lamongan berbuntut sanksi dan denda dari komdis PSSI.
Panpel Persegres Gresik United menerima sanksi berupa larangan bermain tanpa penonton saat Persegres melawan Persija Jakarta, Sabtu (1/7/ 2017).
Sedangkan denda yang dijatuhkan sebesar 20 juta rupiah karena terbukti suporter tuan rumah menyalakan petasan di stadion dan suporter masuk ke lapangan.
Ketua Panpel Pertandingan Persegres Gresik United, Choirul Anam, membenarkan sanksi serta denda dari komdis PSSI terhadap tim.
Ia menyebut sudah sudah menduga bila Persegres akan mendapatkan hukuman karena kejadian tersebut.
"Saya sudah menduga penpel bakal kena sanksi serta denda dari komdis. Ya, akibat kejadian kemarin jelas kami dirugikan karena ada larangan tanpa penonton saat Persegres melawan Persija. Belum lagi denda sebesar 20 juta rupiah," kata Cak Anam panggilan akrabnya.
Choirul Anam menambahkan, Panpel juga harus menanggung dan mengganti semua kerugian atas kerusakan dan pembakaran papan sponsor atau a-board yang bernilai puluhan juta.
Baca Juga:
Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Sebab, selain Panpel dan tim yang dirugikan, suporter juga menanggung kerugian.
"Masih banyak cara yang sopan dan elegan untuk menyampaikan pendapat. Tidak harus anarkis di lapangan," ucap Anam.
Sebelumnya, Panpel Persegres juga mendapatkan hukuman dari Komdis PSSI saat kontra Semen Padang beberapa waktu lalu.
Bus yang dinaiki Tim Semen Padang dilempar oknum suporter hingga kacanya pecah, satu pemain luka akibat pecahan kaca.