Timnas Indonesia Memilih Bermain Menusuk ke Tengah

By Minggu, 18 Juni 2017 | 06:41 WIB
Aksi gelandang tim nasioanl Indonesia, Bayu Pradana (19) dalam pertandingan uji coba menghadapi Puerto Riko di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada 13/6/2017). (GONANG SUSATYO/JUARA.NET)

Tim nasional Indonesia sudah menyelesaikan dua partai uji coba, yaitu kontra Kamboja (6/6/2017) dan Puerto Riko (13/6/2017). Hasil kedua laga itu memberi pelatih Tim Merah-Putih, Luis Milla, bahan evaluasi.

Penulis: Ferry Tri Adi

Luis Milla menyoroti penyelesaian akhir anak asuhnya yang masih minim. Ketika menang kontra Kamboja 2-0, Marinus Wanewar dkk mencetak tujuh peluang, sementara saat bermain seri 0-0 melawan Puerto Riko, Skuat Garuda menciptakan 11 peluang.

“Tidak ada gol, tapi banyak peluang. Menurut saya hal itu adalah modal yang sangat bagus. Kami bisa menciptakan banyak peluang. Saya melihat permainan tim sudah semakin baik dalam hal individual dan tim,” kata Milla selepas pertandingan melawan Puerto Riko.

"Kami harus berlatih lagi memperbaiki kekuarangan. Kami harus melanjutkan lagi apa yang sudah ada di latihan."

Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla

"Mereka sudah memberikan kemampuan terbaik di lapangan. Mereka sudah mengaplikasikan apa yang saya inginkan di pertandingan."

"Kami harus berlatih lagi memperbaiki kekuarangan. Kami harus melanjutkan lagi apa yang sudah ada di latihan. Saya rasa semua peluang yang tidak menjadi gol hari ini akan menjadi gol di Kualifikasi Piala Asia U-23," ucapnya.

Pelatih asal Spanyol itu layak semringah dengan performa anak asuhnya. Milla sepertinya sudah menemukan pakem bermain buat skuatnya.

Skuat Garuda jarang sekali membuat peluang dari umpan silang. Febri Hariyadi cs diinstruksikan langsung menusuk jantung pertahanan lawan.

Baca Juga:

Sayap cepat semisal Febri, Sadil Ramdani, Yabes Roni, Septian David, maupun sang senior Irfan Bachdim ditugaskan bergerak ke dalam dengan kemampuan dribel apik dan kecepatan mereka. Percobaan dribel Irfan sukses menghasilkan satu gol.