Dengan Gaji Rp 545 Miliar, Masa Depan Carlos Tevez di China Gelap

By Ade Jayadireja - Sabtu, 17 Juni 2017 | 22:02 WIB
Striker asal Argentina, Carlos Tevez (kiri), saat diperkenalkan sebagai pemain anyar Shanghai Shenhua dalam konferensi pers di Shanghai, China, pada 21 Januari 2017. (CHINA OUT/AFP)

Masa depan Carlos Tevez di Shanghai Shenhua gelap. Penyerang berumur 33 tahun itu tak tahu bagaimana kelanjutan kariernya di China.

Sudah enam bulan Carlos Tevez merumput di Negeri Tirai Bambu sejak gabung ke Shanghai Shenhua pada Desember 2016.

Ia pun menjadi pemain bergaji termahal di dunia dengan upah 41 juta dolar AS per tahun atau setara Rp 545,2 miliar.

Meski digaji setinggi langit, Tevez mengaku tak tahu masa depannya akan seperti apa setelah Liga Super China musim 2017 berakhir.

Prestasi menjadi salah satu alasan Tevez mempertimbangkan untuk pergi dari China. Ia merasa dirinya akan sulit buat mengangkat trofi kalau bertahan di Shanghai Shenhua.

Saat ini, Shanghai Shenhua tertahan di peringkat ke-12 klasemen setelah melakoni 11 pertandingan.

Baca juga:

"Sejujurnya, saya tidak tahu akan pergi ke mana pada akhir tahun ini," tutur pemain yang baru mengemas satu gol dalam enam laga domestik bareng Shanghai Shenhua itu.

"Jika saya lapar gelar, maka sulit untuk bertahan di sini. Saya harus menemukan diri kembali karena saya sudah memberikan segalanya," kata Tevez.

Lebih lanjut, Tevez pun memberi kode bakal kembali ke Boca Juniors. Ia bermain untuk klub tersebut sebelum gabung ke Shanghai Shenhua.