Saina Nehwal Berusaha Bangkit dari Keterpurukan

By Delia Mustikasari - Kamis, 22 Juni 2017 | 13:00 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri India, Saina Nehwal, mengembalikan kok ke arah Ratchanok Intanon (Thailand) pada babak pertama BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2017). (GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM)

hyun (Korea Selatan) pada babak pertama Australia Terbuka 2017 yang digelar di Sydney Olympic Park, Rabu (21/6/2017).

Penulis: Deby Dahlia

Nehwal merupakan juara pada Australia Terbuka 2016. Dalam perjalanan menuju final, Nehwal menumbangkan Ratchanok Intanon (Thailand) pada babak perempat final, lalu mengalahkan peraih medali perak Olimpiade 2012 Wang Yihan (China) pada babak semifinal.

Pada partai final, pemain berusia 27 tahun ini menaklukkan Sun Yu (China), 11-21, 21-14, 21-19.

Tahun ini, Nehwal berstatus pemain non-unggulan pada turnamen berhadiah total 750.000 dollar Amerika tersebut (sekitar Rp 10 miliar).

Setelah kalah dari Nitchaon Jindapol (Thailand) pada babak kedua Indonesia Open 2017, Nehwal ingin memperbaiki performanya,

"Dia sangat menuntut dirinya sendiri dan menekan dirinya sendiri," kata pelatih Nehwal, Vimal Kumar seperti dilansir ESPN.

"Targetnya sangat tinggi setelah kalah di Indonesia. Dia merasa telah mengecewakan banyak orang. Saya harus mengatakan kepadanya bahwa dia seharusnya tidak bermain untuk orang lain tapi dia harus bermain untuk dirinya sendiri," tutur Kumar.

Sejak menjuarai Australia Terbuka tahun lalu, Saina belum mampu merengkuh gelar superseries kembali hingga saat ini.

Peringkatnya pun berangsur-angsur turun dari peringkat ke-6 hingga terlempar ke peringkat ke-10 pada November 2016. Pekan ini, Nehwal menduduki rangking ke-15 dunia.