Kemasukan enam gol dari sembilan laga uji coba menjadi rapor tim nasional U-22 Indonesia menuju Kualifikasi Piala Asia U-23 di Bangkok, 19-23 Juli 2017. Lebih rinci, tiga gol muncul dari satu laga internasional dan sisa tiga gol lagi berasal dari tiga latih tanding lokal.
Penulis: Kukuh Wahyudi/Yan Daulaka
Angka kemasukan gol tersebut memang tidak bisa dibilang buruk. Tapi, bukan juga hal istimewa.
Pelatih kepala timnas U-22, Luis Milla, sadar betul bahwa soliditas lini belakangnya masih harus dievaluasi untuk menahan gempuran tim-tim pesaing di Kualifikasi Piala Asia ataupun SEA Games nanti.
Dengan maksud mencari komposisi terbaik di lini belakang, empat bek sejajar yang menjadi pakemnya kerap dibongkar pasang selama melakoni laga uji coba.
Di bek sayap kanan, nama Putu Gede, Nazar Nurzaidin, dan menyusul Gavin Kwan Adsit sempat dicoba untuk mengisi pos kanan. Di seberangnya, alias bek sayap kiri, muncul Ricky Fajrin, Zalnando, dan terakhir bergabung, Rezaldi Hehanusa.
Di bek tengah, Bagas Adi, Ryuji Utomo, Hansamu Yama, dan Andi Setyo, bahkan Ricky Fajrin pernah dicoba untuk bertugas di posisi itu.
Bila mengacu pada dua uji coba terakhir yang melibatkan pemain senior, Milla terlihat masih butuh formula yang tepat untuk memperkuat bek tengahnya.
Hal itu tak lepas dari selalu diandalkannya pilar senior Fachrudin Wahyudi di jantung pertahanan. Namun, Milla pun sudah mengantongi nama utama untuk bek tengah, yaitu Bagas Adi.
Baca Juga: