Eng Hian Ungkap Hasil Evaluasi Timnas Ganda Putri

By Diya Farida Purnawangsuni - Rabu, 19 Juli 2017 | 14:45 WIB
Pelatih nasional, Eng Hian, mendampingi pasangan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii saat menghadapi Eom Hye-won/Kim Ha-na (Korea Selatan) pada babak kedua Jerman Terbuka di Mulheim, Kamis (3/3/2016). (BADMINTONINDONESIA.ORG)

Pelatih kepala ganda putri nasional, Eng Hian, mengungkap hasil evaluasi tim nasional (timnas) ganda putri. Dari evaluasi itu, Eng memutuskan untuk kembali membongkar komposisi pasangan.

Salah satu pasangan yang terkena pembongkaran ialah Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani. Meski pada turnamen BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 Anggia/Ketut berhasil mencapai babak semifinal, Eng tetap "menceraikan" mereka.

"Walau hasil mereka pada Indonesia Open tidak jelek, dari setengah tahun ini ada yang kurang dari mereka, baik teknis maupun non teknis," tutur Eng Hian yang dilansir Badminton Indonesia, Rabu (19/7/2017).

Setelah dipisahkan, Ketut rencananya akan dipasangkan dengan Rosyita Eka Putri Sari. Dengan demikian, maka perjalanan pasangan Rosyita/Della Destiara Haris juga turut usai.

Rosyita/Ketut dijadwalkan memulai debut mereka pada ajang SEA Games Kuala Lumpur 2017.

Lebih lanjut, Eng Hian mengakui bahwa dirinya sempat berpikir untuk melakukan degradasi terhadap beberapa pemain.

Namun, wacana ini kandas setelah dia melihat program senior-junior yang dilakukan kepada pasangan Gresyia Polii/Apriani Rahayu berjalan cukup baik.


Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriani Rahayu, merayakan kemenangan atas pasangan Korea Selatan, Chae Yoo-jung/Kim So-yeong, pada babak pertama BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 di Jakarta Convention Center, Rabu (14/6/2017).(BADMINTON INDONESIA)

Pelatih yang akrab disapa Koh Didi ini pun mengurungkan niatnya tersebut dan mencoba menerapkan program senior-junior ke pemain-pemain lain.

"Ada pasangan yang tidak mungkin dilanjutkan lagi dan memang ada rencana beberapa pemain kena degradasi. Namun, saya pikir ulang dan melihat program Greysia/Apriani," ujar Eng Hian.